Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Akan Impor Susu dan Daging Sapi dari Chile

Kompas.com - 20/12/2017, 21:12 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia akan mengimpor susu dan daging sapi dari Chile. Hal ini merupakan hasil kunjungan kerja Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita ke Amerika Selatan dan melakukan perjanjian perdagangan Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (IC-CEPA).

"Ada beberapa pengusaha mau ekspor dari Chile, yaitu susu. Termasuk daging, karena daging mereka bagus. Jadi silakan mau ekspor ke kita," ujar dia di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (20/12/2017).

Mantan Ketua Real Estate Indonesia ini mengatakan, adanya ekspor dua produk dari negara tersebut menambah sumber negara tujuan impor Indonesia.

Selama ini, Indonesia mengimpor daging sapi dan susu dari Australia.  "Jadi jangan khawatir kuota tidak pernah tambah, hanya sumbernya yang bertambah. Jadi pilihannya tidak bergantung pada Eropa, Amerika, Australia, tetapi ada pilihan," tutur dia. 

Baca juga: KPPU Dorong Pemerintah Realisasikan Impor Sapi 318.000 Ekor

Meski demikian, tambah Enggartiasto, rencana ekspor dua produk Chile ke Indonesia masih menunggu perjanjian di ratifikasi. Artinya, perjanjian tersebut menjadi peraturan seperti, undang-undang (UU).

"Jadi akan segera masuk setelah perjanjian ini di ratifikasi," sebut dia. 

Pada periode Januari-September 2017 total perdagangan mencapai 218,8 juta dollar AS atau Rp 2,9 triliun (kurs Rp 13.500). Nilai ini meningkat 27 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 175,8 juta dollar AS atau Rp 2,3 triliun.

Adapun komoditas ekspor Indonesia ke Chile tahun 2016 adalah alas kaki, pelindung kaki dan sejenisnya, mesin, peralatan mekanis, reaktor nuklir, dan boiler. Kemudian, untuk pakaian dan aksesori pakaian, rajutan, mesin-mesin listrik dan peralatan, sound recorder dan reproducers, televisi, pakaian dan aksesoris pakaian, bukan rajutan.

Sementara komoditas impor Indonesia dari Chile untuk tahun 2016 antara lain tembaga dan artikel, pulp kayu atau bahan selulosa berserat pulih (limbah dan memo) kertas, residu dan limbah dari industri makanan, pakan hewan, buah-buahan dan kacang-kacangan, jeruk atau melon, lemak nabati dan minyak.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com