Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu Bangun Terminal Curah Cair

Kompas.com - 22/12/2017, 05:28 WIB
Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - PT Pelindo II (Persero) memulai pembangunan Terminal Curah Cair di kawasan Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu.

Pembangunan dimulai dengan peletakkan batu pertama (groundbreaking) pada Kamis (21/12/2017) di Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu.

General Manager Pelindo II Cabang Bengkulu, Drajat Sulistyo menyebutkan langkah tersebut merupakan aksi dari menuju agenda pengembangan pembangunan kawasan pelabuhan Pulai Baai.

Ini juga merupakan komitmen Pelindo yang tercantum dalam Rencana Induk Pelabuhan (RIP) yang terlampir dalam keputusan Menteri Perhubungan Nomor 898 Tahun 2016 tanggal 29 Desember 2016 .

Baca juga : Tekan Harga Barang di Pedalaman Papua, Pemerintah Kembangkan Pelabuhan dan Bandara di Nabire

"Sebagai salah satu cabang perusahaan dari Pelindo II yang merupakan perusahaan pelayanan jasa kepelabuhanan, IPC Bengkulu berkomitmen untuk terus melakukan pengembangan. Pembangunan Terminal Curah Cair ini menjadi penopang pengembangan bagi layanan di Pelabuhan Pulau Baai Provinsi Bengkulu," tulis Drajat dalam rilisnya.

Dia menjelaskan, pembangunan Terminal Curah Cair bertujuan untuk mendukung perkembangan industri Curah Cair di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu. Terminal Curah Cair ini akan dibangun di atas lahan HPL milik Pelindo II  seluas 17 hektar.

Lahan seluas itu menampung 19 tangki penampung bahan curah cair seperti minyam sawit (CPO) berkapasita 3.000 ton per tangki. Serta diproyeksikan mampu melayani 2 juta ton per tahun.

Pelaksanaannya menggandeng mitra utama Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI).

Terminal curah cair ini nantinya akan menggunakan teknologi modern. Selama ini Pelindo II sudah melayani penanganan dan pelayanan cargo curah cair jenis Crude Palm Oil (CPO). Namun masih dilakukan secara konvensional dengan metode truck lossing.

"Metode truck lossing dilakukan dengan cara pengangkutan kargo CPO menggunakan kendaraan truck, lalu dimuat ke kapal secara konvensional di Dermaga Pelabuhan," ungkap dia.

Penanganan secara konvensional untuk pelayanan curah cair sudah tidak dapat mengakomodir perkembangan dan peningkatan industri curah cair jenis CPO. Sementara, jika dibandingkan dengan era kemajuan industri curah cair yang semakin meningkat, maka pelayanan seperti ini akan kalah saing dan bisnis menjadi bersifat stagnan.

Sebelumnya Pelabuhan Pulau Baai juga sedang dipersiapkan untuk menjadi pelabuhan bongkar muat sapi impor nasional dan karantina.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com