JAKARTA, KOMPAS.com - PT Panorama Sentrawisata Tbk (Panorama, IDX: PANR), perusahaan pariwisata di Indonesia mencatatkan kinerja positif seiring dengan industri pariwisata Indonesia yang sedang berkembang pesat.
Karsono Probosetio selaku Sekretaris Perusahaan Panorama memperkirakan pada tahun 2017, pertumbuhan perusahaan secara umum, mencakup penjualan dan laba perusahaan tumbuh 18 persen dengan laba positif. Untuk tahun depan, Panorama menargetkan akan tumbuh 20 persen.
Baca juga : Divestasi 30,1 Persen Saham, Panorama Sentrawisata Raup Dana Rp 370 Miliar
Pertumbuhan ini juga mendapat kontribusi dari upaya pemerintah Indonesia dalam meningkatkan promosi dan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.
Untuk memperkuat posisi kedepannya, pilar Inbound melakukan berbagai upaya menuju stmustainable tourism atau pariwisata berkelanjutan yang dikampanyekan oleh United Nations World Tourism Organization.
Baca juga : Menyempurnakan KEK Pariwisata
Tahun ini pilar Inbound telah mendapatkan status Travel Partner dari Travelife dan menandatangani kerja sama program “Adopt a Reef” di Taman Nasional Wakatobi bersama The Nature Conservacy.
Pariwisata di era digital kini lebih kompleas dan sudah menjadi salah satu industri jasa multidimensi dan berkembang sangat pesat. Menurut world Tourism, tren pariwisata akan terus meningkat, bahkan pariwisata global tumbuh rata-rata di atas empat persen pertahun.
Panorama akan terus berinovasi dan menerapkan digitalisasi di semua lini operasional untuk memberikan pelayanan dan pengalaman yang terbaik untuk para pelanggan Panorama, baik di tanah air maupun di mancanegara.
Panorama menganggarkan belanja modal (capex) di tahun 2018 pada kisaran Rp 50 Miliar untuk pengembangan usaha berbasi teknologi, pengembangan kantor, pengenbangan jaringan usaha hingga ke tingkat regional.