Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelolaan Bandara Banyuwangi Harus Lebih Profesional

Kompas.com - 22/12/2017, 13:46 WIB
Nurandini Alya Sam

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan memberikan hak pengelolaan Bandar Udara Blimbingsari, Banyuwangi dari Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Ditjen Perhubungan Udara kepada PT Angkasa Pura II mulai hari ini, Jumat 22 Desember 2017. 

Penandatanganan pemberian hak pengelolaan tersebut diberikan Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso kepada Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin.

Agus kemudian berpesan kepada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas agar Pemda Banyuwangi bekerjasama mewujudkan Bandara yang lebih besar dan tetap ikut mempertahankan keselamatan penerbangan yang selama dikelola oleh UPBU Ditjen Perhubungan Udara terbukti bagus.

Baca juga : AP II: Pengelolaan Bandara Blimbingsari Masih Perlu Banyak Pembahasan

Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso menyatakan bahwa pemberiam hak pengelolaan ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan pada konsumen penerbangan di bandar udara baik dari sisi darat dan sisi udara.

Terutama dalam rangka mengantisipasi tingkat pertumbuhan penumpang dan kargo serta peningkatan pelayanan bagi pengguna jasa di bandar udara serta untuk mengurangi beban APBN.

Sementara dana APBN yang biasa diperuntukkan bagi pemeliharaan dan pengembangan Bandara Banyuwangi bisa direalokasikan untuk Bandara bandara baru di wilayag terpencil untuk memperlancara konektivitas antar.pulau diseluruh Indonesia.

"Sehingga kemakmuran dapat tercapai secara menyeluruh bagi masyarakat Kabupaten Banyuwangi dan masyarakat Indonesia secara luas, dan sekali lagi kami tekankan untuk memelihara keselamatan penerbangan yang sudah dicapai sampai saat ini," ujar Agus Santoso melalui rilis yang diterima Kompas.com.

Selaku regulator dan penanggungjawab penerbangan Indonesia, Agus Santoso mengucapkan terimakasih atas dukungan Bupati dan Pimpinan Muspida Banyuwangi serta pihak-pihak yang terkait atas kerja sama pembangunan dan pengembangan Bandar Udara Blimbingsari beserta kelengkapannya selama ini sekitar 10 sudah bekerja beriringan .

Sementara kepada PT. Angkasa Pura II selaku pengelola bandara, Agus berpesan harus dapat membina dan mensejahterakan petugas-petugasnya, guna menjaga dan memelihara semangat kedisiplinan mereka dalam memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna jasa penerbangan di Bandar Udara Blimbingsari.

"Kepada PT. Angkasa Pura II, saya menghimbau agar terus menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanannya kepada pengguna jasa dan dapat senantiasa memelihara fasilitas yang ada agar dapat dimanfaatkan secara maksimal dan berdaya guna," kata Agus.

"Selain itu, yang tidak kalah penting adalah selalu meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat maupun pihak-pihak terkait yang berwenang di bidang penerbangan dalam rangka kelancaran operasional Bandar Udara Blimbingsari-Banyuwangi," lanjut Agus.

Proses pembangunan dan pengembangan serta operasional Bandar Udara Blimbingsari telah dipersiapkan sejak tahun 2005 secara bertahap oleh Pemerintah Daerah Banyuwangi dan Ditjen Perhubungan Udara.

Dimulai tahun 2005, dilakukan pembangunan runway berukuran 900m X 23m. Selanjutnya tahun 2006, dibangun terminal berukuran 120m2. Tahun 2007 dan 2008, berturut-turut runway diperpanjang dan diperlebar menjadi 1400m X 30m.

Pada tahun 2010, dilakukan operasional penerbangan komersil perdana oleh maskapai Sky Aviation dengan pesawat tipe Grand Caravan dan diteruskan maskapai komersil lainnya seperti Merpati dan Wings Air.

Tahun 2012, runway diperpanjang lagi menjadi 1800m X 30m. Tahun 2014, Garuda Indonesia melakukan operasional perdananya di Bandar Udara ini.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com