Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Rugi Besar, Garuda Diminta Menteri Rini Lakukan Pembenahan

Kompas.com - 22/12/2017, 15:13 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

TOBASA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meminta PT Garuda Indonesia (Persero) untuk melakukan pembenahan besar-besaran agar bisa lepas dari kerugian.

Permintaan tersebut merupakan sebuah peringatan serius yang disampaikannya pada Rapat Koordinasi BUMN di Tobasa, Sumatera Utara, Kamis (21/12/2017) lalu. Salah satu topik pembahasan rapat itu memang soal strategi untuk mengatasi kerugian yang dialami BUMN, salah satunya Garuda Indonesia.

"Salah satu yang masih rugi itu Garuda Indonesia. Permasalahannya karena perang harga satu sama lain. Itu sedang kami lihat bagaimana memperkuat garuda," ujar Rini saat ditemui awak media.

Dia mengatakan,  telah meminta manajemen Garuda Indonesia untuk melakukan tinjauan khusus dan strategi jangka panjang serta jangka pendek.

Baca juga: Menteri Rini Sebut Ada 13 BUMN yang Masih Rugi Tahun ini

Salah satunya hal yang mesti ditinjau adalah soal rute-rute yang diterbanginya, baik domestik maupun internasional. Jika setelah ditinjau ternyata rute tertentu menjadi penyebab kerugian, maka sebaiknya segera ditutup.

"Misalnya untuk Garuda, saya minta untuk melihat lagi rute-rute rugi yang mereka terbangi. Harus lihat seberapa penting rute itu," sebutnya.

Sementara soal strategi menurut Rini, ada baiknya Garuda Indonesia mengkaji ulang apakah lebih fokus ke domestik dan tidak terlalu besar ke internasional, atau memilih internasional dengan fokus ke Asia.

"Ini yang saya minta detailnya. Kami minta Garuda Indonesia menyampaikan study detail-nya dalam enam minggu atau pada Februari 2018," ucap Rini.

Untuk diketahui, secara tahunan, kinerja keuangan (year on year) maskapai plat merah ini masih mengalami kerugian hingga kuartal III 2017 sebesar 222,04 juta dollar AS atau sekitar Rp 3 triliun.

Baca juga: Banyak Relawan Jokowi Jadi Komisaris BUMN, Menteri Rini Bilang Karena "Kebetulan"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com