Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Widhi, Penerbang Perempuan "Penantang" Ganasnya Medan Papua

Kompas.com - 22/12/2017, 15:24 WIB

MANOKWARI, KOMPAS.com - Bagi para pilot pesawat baling-baling, terbang di wilayah Papua membutuhkan nyali tersendiri. Cuaca yang kerap berubah cepat dan kontur medan bergunung-gunung, membutuhkan kecermatan dalam menerbangkan pesawat.

Dan, salah satu pilot yang bernyali terbang di Papua adalah Widhi Utami. Perempuan 26 tahun ini adalah salah satu dari empat penerbang perempuan yang bertugas di Papua.

Widhi bergabung dengan Demonim Air, sebuah maskapai perintis yang melayani rute pedalaman Papua. Dia menjadi first officer di maskapai tersebut sejak 2015. Saat ini, dia bertugas menerbangkan pesawat jenis Twin Otter dan bermarkas di Bandara Timika.

Pada Kamis (21/12/2017), Widhi baru saja mendarat di Bandara Manokwari setelah menerbangkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan rombongan, termasuk saya dari Bandara Nabire.

Di sela-sela istirahatnya, dia berkisah betapa menantang terbang di wilayah Papua.

"Cuaca di Papua memang ekstrim, cuaca berubah cepat. Tapi kami tetap punya standard untuk terbang," ujarnya saat berbincang dengan Kompas.com.

Menurut dia, ada banyak hal yang harus dilakukan sebagai pilot penerbangan perintis di Papua. Mulai dari teknis penerbangan, hingga persiapan kebutuhan pribadi jika menghadapi kondisi darurat.

Hal ini tentu sangat berbeda dengan pilot penerbangan komersial yang terbang dari satu kota dan kota lain. Di mana, seluruh kru mendapatkan fasilitas sangat memadai dan bisa menginap di hotel.

Widhi Utami usai menerbangkan pesawat Twin Otter dari Nabire ke Manokwari, Kamis (21/12/2017).KOMPAS.com/BAMBANG P. JATMIKO Widhi Utami usai menerbangkan pesawat Twin Otter dari Nabire ke Manokwari, Kamis (21/12/2017).

Sementara untuk penerbangan perintis, para penerbang dan kru kerap menghadapi kondisi yang memaksa mereka harus menginap di lokasi terpencil karena cuaca yang tidak memungkinkan untuk diterbangi.

"Jika terbang ke pedalaman, minimal harus menyiapkan baju yang cukup. Sewaktu-waktu harus menginap di pedalaman, kami siap," lanjut Widhi.

Meninggalkan Kenyamanan

Menjadi pilot merupakan cita-cita Widhi sejak kecil. Bahkan dia rela meninggalkan zona nyamanan untuk menggapai mimpinya sebagai penerbang.

Sebelum menjadi pilot, Widhi adalah seorang pramugari di Garuda Indonesia untuk rute penerbangan internasional.

Begitu lulus dari SMA di Bali pada 2009, dia melamar menjadi pramugari di Garuda. Dan, akhirnya diterima.

Widhi menikmati banyak fasilitas saat terbang ke kota-kota besar di luar negeri. Lainnya, dia juga mendapatkan penghasilan di atas rata-rata.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com