Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akuisisi Fintech oleh Go-Jek Dinilai Percepat Integrasi Sistem Keuangan

Kompas.com - 22/12/2017, 21:27 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Go-Jek) mengakuisisi tiga perusahaan rintisan layanan keuangan berbasis teknologi (financial technology) lokal. Aksi korporasi ini untuk memperkuat layanan sistem pembayaran Go-Pay yang selama ini telah dimiliki Go-Jek.

Aksi korporasi tersebut pun dilakukan di tengah perkembangan fintech yang cukup pesat di Indonesia. Fintech dipandang dapat mendukung gerakan nasional nontunai yang dicanangkan pemerintah, namun industri fintech juga menghadapi tantangan berupa integrasi sistem keuangan antara penyedia jasa pembayaran.

Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira memandang langkah Go-Jek mengakuisisi Midtrans, Kartuku dan Mapan adalah upaya untuk mempercepat integrasi sistem.

“Sebenarnya ini upaya yang bagus karena biaya transaksi lebih efisien dan mendorong inovasi keuangan," kata Bhima dalam pernyataannya, Jumat (22/12/2017).

Baca juga: 27 Fintech P2P Lending Sudah Kantongi Izin OJK

Bhima pun menuturkan, akusisi tersebut tidak akan menganggu eksistensi perbankan yang memberikan pula layanan keuangan bagi masyarakat. Pasalnya, saat ini total pendanaan melalui fintech masih di bawah 5 persen dari total penyaluran kredit.

Selain itu, perusahaan fintech juga tidak bisa secara langsung memberikan produk-produk layanan perbankan kepada masyarakat, tetapi menyalurkannya yang berarti memudahkan perbankan menjangkau masyarakat.

Bhima pun meminta regulator mengkaji lebih dalam sebelum mengeluarkan kebijakan yang berkaitan dengan industri teknologi keuangan.

"Kalau tidak hati-hati dikhawatirkan akan kontraproduktif terhadap inovasi fintech di Indonesia,” tutur Bhima

Bhima menilai potensi fintech sangat besar di Indonesia. Ini berkaca dari fakta bahwa Indonesia Indonesia menduduki posisi 5 negara dengan jumlah pengguna internet terbesar di dunia, yakni 132 juta orang.

Adapun sebanyak 180 juta orang unbanked, yakni belum tersentuh layanan perbankan.

Sebelumnya, Go-Jek telah mengumumkan rencana akuisisi tiga perusahaan fintech lokal tersebut. Langkah ini diyakini akan mendukung ekspansi Go-Pay, memperkuat posisi sebagai pemimpin di industri jasa dompet digital dan proses pembayaran independen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com