Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Delay Garuda, Pesan Sri Mulyani dan Susi di Hari Ibu, Ini 5 Berita Populer Ekonomi

Kompas.com - 23/12/2017, 06:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

KOMPAS.com - Delay atau tertundanya penerbangan akibat aneka hal mulai dari cuaca sampai masalah teknis dan operasional memang membuat kesal. Apalagi jika Anda sedang diburu waktu untuk mengikuti pertemuan penting, atau Anda sedang membawa bayi untuk bepergian.

Sayangnya, penanganan masalah delay ini masih saja kurang. Penumpang pesawat, yang sudah mahal membeli tiket, meluangkan waktu lebih lama menuju bandara agar datang tepat waktu dan tidak terkena macet, serta membayar biaya transportasi yang tidak sedikit, tentu saja dibuat kesal dengan delay.

Padahal, penanganan delay sudah terdapat dalam Peraturan Menteri Perhubungan (PM) Nomor 89 Tahun 2015 Tentang Penanganan Keterlambatan Penerbangan Pada Badan Usaha Angkutan Udara Niaga Berjadwal di Indonesia.

Baca juga : Kompensasi Ini Wajib Diterima Calon Penumpang Pesawat saat Kena Delay

Berdasarkan informasi dari Kementerian Perhubungan, berikut 4 langkah yang harus dilakukan penumpang pesawat jika terjadi delay:

1. Tanyakan ke petugas maskapai

Dalam PM tersebut maskapai wajib untuk menginformasikan alasan terjadi delay kepada maskapai.

2. Minta kejelasan jadwal penerbangan.

Dalam PM tersebut, maskapai juga diwajibkan untuk memberitahukan kapan selanjutnya penerbangangan akan dilangsungkan.

3. Cari tahu kompensasi delay

Jika terjadi delay, calon penumpang harus tahu kompensasi apa yang didapatkannya saat mendapati delay.

Dalam PM 89 Pasal 3 mengatakan bahwa terdapat 6 kategori delay.

a. Kategori pertama dengan keterlambatan 30 menit sampai 60 menit dengan kompensasi berupa minuman ringan.

b. Kategori kedua dengan keterlambatan 61 menit sampai 180 menit dengan kompensasi berupa minuman dan makanan ringan.

c. Kategori ketiga dengan keterlambatan 121 menit sampai 180 menit dengan kompensasi berupa minuman dan makanan berat.

d. Kategori keempat dengan keterlambatan 181 menit sampai 240 menit dengan kompensasi minuman, makanan ringan dan berat.

e. Kategori kelima, dengan keterlambatan lebih dari 240 menit dengan kompensasi ganti rugi sebesar Rp 300.000.

f. Kategori keenam yang membatalkan penerbangan dengan kompensasi maskapai wajib menaglihkan ke penerbangan berikutnya atau mengembalikan seluruh biaya tiket (refund).

4. Informasikan

Langkah selanjutnya, setelah kejadian delay, penumpang diharapkan untuk melaporkan ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui sosial media atau pusat informasi 151.

Selain masalah delay sejumlah penerbangan dari maskapai Garuda, saat Hari Ibu dua menteri ini memberikan ucapak selamatnya. Yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Berikut lima berita populer kanal ekonomi Kompas.com pada Jumat (22/12/2017) yang bisa Anda simak kembali pada pagi ini.

1. Pesawat Delay Berjam-jam, Ini Penjelasan Garuda Indonesia

Maskapai penerbangan Garuda Indoensia kembali mengalami penundaan (delay) penerbangan yang cukup lama, yakni sekitar 1 hingga 5 jam, pada Kamis (21/12/2017) kemarin.

Pantauan Kompas.com, salah satu yang terdampak adalah penerbangan dari Bandara Internasional Kuala Namu, Medan, yang mestinya berangkat pada pukul 20.35 WIB, tetapi baru diberangkatkan sekitar pukul 22.15 WIB.

Senior Manager Public Relation Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan, delay tersebut disebabkan oleh sejumlah hal. Yakni cuaca buruk serta kendala teknis yang terjadi sejak Kamis (21/12/2017) siang. 

Baca juga : Pesawat Delay Berjam-jam, Ini Penjelasan Garuda Indonesia

2. Menteri Susi: Yang Hari Ini Enggak Ingat Ibunya, Tenggelamkan!

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyampaikan ucapan Hari Ibu yang jatuh pada hari ini, Jumat (22/12/2017). Susi pun tidak lupa mengingatkan masyarakat untuk selalu ingat dengan ibunda, lengkap dengan ujaran khasnya, yakni 'Tenggelamkan!'

"Yang hari ini enggak ingat ibunya, tenggelamkan!" kata Susi.

Kepada para ibu di seluruh Nusantara, Susi menyatakan bahwa Kerajaan Majapahit bisa menjadi sebuah kerajaan yang perkasa karena seorang ibu telah melahirkan dan mendidik Mahapatih Gajah Mada. Gajah Mada, melalui Sumpah Palapa, bertekad menyatukan Nusantara dalam genggaman Majapahit.

 Baca juga : Menteri Susi: Yang Hari Ini Enggak Ingat Ibunya, Tenggelamkan!

3. Survei: Bitcoin Investasi Paling "Gaduh" di Dunia

Mengutip CNBC, Jumat (22/12/2017), nilai bitcoin sendiri sudah melonjak hampir 4 kali lipat sejak September 2017 hingga mencapai di atas 19.000 dollar AS atau sekitar Rp 256,5 juta pada pekan lalu. Salah satu faktor yang mendorong penguatan itu adalah diluncurkannya bursa bitcoin oleh CME, pusat perdagangan bitcoin terbesar di dunia, dan Cboe.

Baca juga : Survei: Bitcoin Investasi Paling Gaduh di Dunia

Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Ketua Inasgoc Erick Thohir (kanan) meninjau proyek renovasi Stadion Utama Gelora Bung Karno untuk Asian Games 2018 di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (23/11/2017). Mengutip data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), hingga kini progres pembangunan secara keseluruhan telah mencapai 87,27 persen dan ditargetkan selesai bertahap hingga Desember 2017.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Ketua Inasgoc Erick Thohir (kanan) meninjau proyek renovasi Stadion Utama Gelora Bung Karno untuk Asian Games 2018 di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (23/11/2017). Mengutip data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), hingga kini progres pembangunan secara keseluruhan telah mencapai 87,27 persen dan ditargetkan selesai bertahap hingga Desember 2017.
4. Sri Mulyani: "Selamat Hari Ibu, Perempuan Indonesia!"

Tanggal 22 Desember setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Ibu. Dalam kesempatan ini, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menghaturkan ucapan Hari Ibu bagi seluruh perempuan Indonesia.

"Saya ingin menyampaikan Selamat Hari Ibu, terutama kepada para perempuan di Indonesia, apapun profesinya," kata dia di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rabu (20/12/2017) malam.

Sri Mulyani menyatakan, Hari Ibu juga diperingati bagi para perempuan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga. Pasalnya, seluruh perempuan Indonesia memiliki kontribusi yang sangat penting bagi bangsa.

 Baca juga : Sri Mulyani: Selamat Hari Ibu, Perempuan Indonesia!

5. Masih Rugi Besar, Garuda Diminta Menteri Rini Lakukan Pembenahan

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meminta PT Garuda Indonesia (Persero) untuk melakukan pembenahan besar-besaran agar bisa lepas dari kerugian.

Permintaan tersebut merupakan sebuah peringatan serius yang disampaikannya pada Rapat Koordinasi BUMN di Tobasa, Sumatera Utara, Kamis (21/12/2017) lalu. Salah satu topik pembahasan rapat itu memang soal strategi untuk mengatasi kerugian yang dialami BUMN, salah satunya Garuda Indonesia.

 Baca juga : Masih Rugi Besar, Garuda Diminta Menteri Rini Lakukan Pembenahan

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com