KARANGASEM, KOMPAS.com - Pemerintah sudah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi tutupnya bandara Ngurai Rai di Denpasar, Bali, jika abu letusan Gunung Agung kembali membahayakan penerbangan.
Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan usai memantau kondisi Gunung Agung bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo di Pos Pengamatan Gunungapi Agung di Desa Rendang, Karangasem, Bali pada Jumat (22/12/2017) sore.
"Apakah mungkin airport itu (Bandara Ngurai Rai di Bali) tutup di Oktober 2018 (saat acara IMF-World Bank berlangsung)? Bisa saja. Tapi kalaupun tertutup paling dua hari," kata dia.
Baca juga : Menko Luhut Tegaskan Bali Aman, Pertemuan IMF-World Bank Tak Terganggu
Menurut dia, Bandara Ngurah Rai di Bali bisa saja tutup akibat letusan gunung berapi lain, yakni Gunung Kelud. Sebab, beberapa waktu lalu abu letusan Gunung Kelud juga membahayakan penerbangan ke Bandara Ngurah Rai sehingga bandara yang terletak di kota Denpasar ini harus ditutup.
Lantas, bagaimana cara pemerintah menangani hal tersebut?
Menurut Luhut, berdasarkan pengalaman penutupan bandara Ngurah Rai akibat letusan Gunung Kelud, pemerintah saat ini menyiapkan dua bandara alternatif. Yakni, bandara Banyuwangi dan bandara Surabaya.
"Saat ini, Kementerian Perhubungan terus memperbaiki Bandara Banyuwangi sebagai alternatif bandara Ngurah Rai," ujar Luhut.
Atasi Macet dan Bau
Pemerintah juga terus menggenjot pembangunan underpass dekat bandara Ngurah Rai yang saat ini pembangunannya mendekati 20 persen.
Underpass ini diharapkan jadi alternatif untuk mengatasi kemacetan di sekitar bandara Ngurah Rai saat acara IMF-World bank berlangsung pada Oktober 2018 mendatang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.