Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Cara Cepat Melunasi Utang KPR

Kompas.com - 23/12/2017, 11:00 WIB

KOMPAS.com - Memiliki rumah dengan cara kredit sekarang sudah sangat popular. Sangat jarang konsumen membeli rumah dengan membayar tunai alias cash. Umumnya konsumen membeli dengan kredit, apalagi mereka yang bekerja sebagai karyawan.

Masalahnya, tenor cicilan KPR yang sekarang berlaku umumnya sangat lama. Antara 15 hingga 20 tahun. Bahkan sekarang ada bank yang menawarkan hingga 25 tahun. Bisa-bisa, saat pensiun di usia 55 tahun, cicilan KPR Anda baru lunas.

Sebaiknya Anda sekarang mencari cara agar cepat melunasi utang KPR. Bisakah? Bisa! Jika Anda ingin melunasi KPR dengan cepat, Anda akan menggunakan kombinasi dari beberapa strategi. Mulai dari memiliki tabungan tetap, melakukan pelunasan dipercepat, angsuran ekstra berkala, lalu take over ke bank laiin.

Kunci dari cara cepat melunasi KPR adalah Anda mencari dana yang lebih murah, sekaligus mengumpulkan tabungan untuk mempercepat pelunasan.

Metode pelunasan yang akan dijelaskan di sini sebenarnya adalah metode standard, yaitu mengurangi pokok kredit sehingga berimplikasi pada porsi bunga yang harus kita bayarkan setiap bulan. Nah, agar lebih jelasnya berikut tipsnya.

Mengurangi sisa pokok KPR

Poin pertama cara cepat melunasi KPR adalah menerapkan apa yang disebut “Tabungan Tetap”. Metode pelunasan yang akan dipaparkan ini sebenarnya adalah standard, yaitu mengurangi pokok kredit sehingga berimplikasi pada porsi bunga yang harus kita bayarkan setiap bulan.

Beban cicilan KPR dapat diatasi dengan mengurangi sisa pokok. Caranya ialah menambah simpanan tabunganmu menjadi dua kali lipat.

Bila biasanya Anda menyisihkan sepertiga dari penghasilan untuk membayar cicilan KPR, kali ini coba sisihkan dua per tiga untuk mengurangi sisa pokok KPR. Tentu saja, ketika menerapkan hal ini Anda harus merelakan beberapa biaya hidup terpotong, semisal makan siang di luar, tabungan, serta investasi.

Bila Anda memiliki penghasilan Rp 9 juta per bulan—di mana sekitar Rp 3 juta digunakan untuk mencicil KPR—Anda memiliki sekitar Rp 6 juta untuk biaya hidup.

Ke depan, Anda bisa mengurangi biaya hidup, misalnya menjadi sekitar Rp 4 juta saja per bulan. Dengan demikian, Anda memiliki Rp 2 juta per bulan untuk mengurangi sisa pokok KPR. Jika cara ini diterapkan secara rutin, maka cicilan KPR Anda akan lebih cepat lunas.

Pindah ke bank lain

Anda bisa pindah ke bank lain yang menawarkan bunga KPR lebih kecil. Cara ini disebut takeover. Salah satu pilihannya ialah bank syariah. Bank syariah menerapkan sistem murabahah atau jual beli.

Intinya, ketika Anda melakukan take over atau pindah KPR ke Bank Syariah, maka nominal angsuran bulanan Anda menjadi tetap. Dengan memindahkan cicilan KPR Anda ke bank syariah, Anda memperoleh angsuran yang lebih pasti dan lebih ringan.

Anda bisa menghitung ulang komposisinya untuk meringankan angsuran sehingga mempercepat pelunasan KPR. Proses take over biasanya dikenai biaya dan Anda juga akan dikenakan penalti sebesar 1 persen dari sisa pokok.

Halaman:



Terkini Lainnya

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com