Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaji Rp 5 Juta Ingin Punya Rumah Pada 2018? Begini Caranya

Kompas.com - 23/12/2017, 13:00 WIB

KOMPAS.com - Apakah membeli rumah menjadi salah satu resolusi Anda tahun 2018 nanti? Bila iya, selamat mengejar resolusi Anda. Terpikir memiliki rumah sendiri mengindikasikan bahwa Anda hendak naik tingkat menjadi individu yang mapan dan mandiri. Tapi, bagaimana membeli rumah bila gaji saat ini masih Rp 5 juta per bulan? Cukupkah?

Pertanyaan ini wajar bila kita melihat laju perkembangan harga rumah yang tinggi. Di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) sebagai gambaran, kenaikan harga properti melaju kencang bak kuda pedati.

Hari-hari ini, akan sulit bagi kita menemukan rumah dengan luas tanah, katakan sekitar 100 meter persegi, dengan harga di bawah Rp 500 juta. Terlebih bila lokasinya strategis, berdekatan dengan sarana transportasi publik, atau berada di wilayah yang tengah berkembang pesat.

Baca juga : Generasi Milenial, Begini Cara Cepat Punya Rumah

Harga rumah yang mahal ini menjadi salah satu faktor terbesar mengapa banyak orang akhirnya memilih menunda pembelian rumah. Akhirnya, banyak yang “terjebak” terus mengontrak, indekost atau menumpang tinggal di rumah orangtua atau mertua. Padahal, semakin lama menunda pembelian rumah, niscaya semakin sulit bagi Anda memiliki rumah.

Maka itu, walau kini mungkin Anda memiliki pendapatan yang masih terbatas, katakanlah Rp 5 juta per bulan, Anda tetap bisa memiliki rumah sendiri. Dengan perencanaan keuangan yang tepat, pendapatan yang terbatas bukanlah halangan bagi Anda untuk membeli rumah. Begini strateginya:

1. Hitung kemampuan finansial

Sulit membeli rumah dengan uang tunai, terlebih bila saat ini kemampuan keuangan Anda pas-pasan. Satu-satunya cara adalah memanfaatkan kredit pemilikan rumah (KPR). Bank biasanya meloloskan pengajuan KPR bila besar cicilan maksimal sepertiga dari penghasilan rutin Anda.

Misalkan, gaji Anda saat ini adalah Rp 5 juta per bulan. Jadi, kemampuan cicilan bulanan Anda maksimal sebesar Rp 1,5 juta per bulan.

Jangan khawatir. Masih banyak tawaran rumah murah yang bisa Anda beli dengan cicilan di bawah Rp 2 juta per bulan. Sejak 2016 lalu, aturan uang muka pembelian rumah juga sudah dilonggarkan. Anda sudah bisa membeli rumah dengan uang muka hanya 15 persen.

Banyak juga proyek perumahan yang ditawarkan dengan uang muka mulai 5 persen saja. Ada juga yang memberikan pilihan cicilan uang muka.

Akan tetapi, untuk lebih amannya, siapkan kebutuhan uang muka paling tidak 20 persen dari harga rumah yang Anda incar. Ingat, semakin besar uang muka pembelian rumah, beban cicilan akan lebih ringan. Begitu juga sebaliknya.

2. Buat perencanaan detail

Setelah mengetahui besar kemampuan cicilan Anda setiap bulan, saatnya fokus menyiapkan kebutuhan uang muka pembelian rumah. Mulailah berhitung.

Ambil contoh, rumah yang Anda incar saat ini seharga Rp 200 juta. Maka, besar kebutuhan uang muka KPR adalah 20 persen x Rp 200 juta = Rp 40 juta. Uang sebesar itu bisa dapat Anda kumpulkan dengan menyisihkan 35 persen dari penghasilan bulanan sebesar Rp 1,75 juta, selama 24 bulan.

Karena periode pengumpulan dana uang muka terbilang singkat, Anda tidak disarankan memutar uang di produk investasi. Anda bisa membuka tabungan rencana di bank. Produk tabungan rencana memungkinkan Anda rutin menabung selama sekian bulan, sesuai kebutuhan Anda.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com