Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelola Blok Mahakam, Pertamina Buka Peluang Berpartner Selain Total

Kompas.com - 26/12/2017, 19:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski Menteri ESDM Ignasius Jonan sudah merestui Total EP Indonesie untuk mendapatkan 39 persen saham di Blok Mahakam melalui sebuah surat resmi. PT Pertamina tidak terpengaruh, sebab pada akhirnya akan diselesaikan melalui proses business to business (B to B), apalagi bukan saja Total EP yang akan menjadi satu-satunya patner di Blok Mahakam, ada beberapa perusahaan migas raksasa yang juga siap menjadi patner Pertamina di Blok Mahakam.

Seperti diberitakan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan telah secara resmi mengizinkan PT Pertamina (Persero) untuk melakukan penjualan saham alias share down maksimal sebesar 39 persen di Blok Mahakam. Pemerintah bahkan telah menyiapkan surat keputusan terkait share down Blok Mahakam.

Namun Pertamina yang akan menjadi operator Blok Mahamam pada 1 Januari 2018 nanti nyatanya mengaku belum menerima surat keputusan tersebut.

"Sejauh yang saya tahu, enggak ada surat yang ditujukan ke Pertamina terkait perubahan share down," ucap Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam, seperti dikutip Kontan, Selasa (26/12/2017).

Baca juga: Jonan Izinkan Total Dapat 39 Persen Blok Mahakam

Sebelumnya share down Blok Mahakam disesuaikan dengan keputusan Menteri ESDM sebelumnya Sudirman Said, yang memutuskan share down Blok Mahakam maksimal hanya sebesar 30 persen. Sementara Menteri ESDM saat ini, Ignatius Jonan, dan Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar, kompak menginginkan share down Blok Mahakam maksimal 39 persen.

Biarpun begitu, Pertamina tampaknya tidak ambil pusing dengan masalah persentase share down Blok Mahakam. ketimbang meributkan soal persentasi share down, Alam justru fokus pada proses business to business (B to B) yang akan dilakukan Pertamina dengan calon patner di Blok Mahakam.

"Prosesnya kan tetap diutamakan secara B to B dan tentu aspeknya bukan hanya besaran prosentasinya," sebut Alam.

Apalagi sejauh ini Alam bilang sudah ada beberapa perusahaan yang berminat bergabung dengan Pertamina di blok tersebut. "Ada beberapa perusahaan yang sudah menyampaikan minat untuk masuk ke Mahakam,"tegas Alam.

Sejauh ini pemerintah telah menyebut nama Total E&P Indonesie yang masih berminat masuk di Blok Mahakam pasca 2017. Total adalah operator Blok Mahakam saat ini. Selain itu Inpex Corporation juga disebut ingin memiliki saham di Blok Mahakam pasca 2017. Perusahaan asal Jepang ini juga pemegang saham di Blok Mahakam saat ini.

Di luar Total dan Inpex, ada juga perusahaan asal Uni Emirat Arab, Mubadala Petroleum. Mubadala telah menyampaikan minatnya untuk berpatner dengan Pertamina di Blok Mahakam.

Untuk bisa berpatner dengan Pertamina, Perusahaan migas tersebut tentunya harus menyiapkan dana yang cukup untuk membeli saham di Blok Mahakam. Dari hasil perhitungan terhadap aset di permukaan (surface) Blok Mahakam pada awal tahun ini, SKK Migas menyatakan nilai aset Blok Mahakam posisi 31 Desember 2017 sebesar 3,45 miliar dollar AS.

Di sisi lain, untuk mengeoperasikan Blok Mahakam pada tahun depan, Pertamina sudah menganggarkan dana sebesar 1,8 miliar dollar AS. Dana tersebut digunakan untum investasi sebesar 700 juta dollar AS dan dana operasi sebesar 1,1 miliar dollar AS. (Kontan/Febrina Ratna Iskana)

Berita ini sudah tayang di Kontan dengan judul Pertamina buka wacana berpatner selain Total EP

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com