Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Pasar Modal Indonesia Masih Terpusat di Jawa

Kompas.com - 27/12/2017, 20:50 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat terjadinya peningkatan jumlah investor pasar modal Indonesia sepanjang tahun 2017. Jumlah investor naik dari 894.116 pada tahun 2016 menjadi 1.118.913 pada tahun 2017.

Meskipun demikian, investor pasar modal Indonesia masih terpusat di Pulau Jawa. Data KSEI per 20 Desember 2017 menunjukkan, investor pasar modal yang berlokasi di Pulau Jawa mencapai 76,55 persen.

"Sebaran investor masih di Jawa, dari angka itu 30 persennya ada di DKI Jakarta," kata Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari Dewi dalam konferensi pers Ulang Tahun KSEI ke-20 di Jakarta, Rabu (27/12/2017).

Kemudian, sebanyak 13,08 persen investor pasar modal Indonesia berada di Pulau Sumatera. Investor yang berada di Pulau Kalimantan dan Sulawesi masing-masing menyumbang persentase 3,94 persen dan 3,02 persen.

Baca juga: Generasi Zaman Now Dominasi Profil Investor Pasar Modal RI

Adapun investor asal Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai persentase 2,50 persen. Investor asal Maluku dan Papua hanya 0,92 persen.

Friderica menyatakan, KSEI bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan investor di daerah-daerah di luar Jawa. Salah satu upayanya adalah dengan membentuk Desa Nabung Saham.

"Desa Nabung Saham diusung oleh Bursa Efek Indonesia, KSEI, dan BRI untuk mengajak para warga desa berinvestasi di pasar modal," jelas Friderica.

Sebelumnya, KSEI juga melakukan penyerahan Perangkat Baca KTP Elektronik kepada 98 perusahaan yang telah bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil pada April 2017. Pemanfaatan card reader ini pun, imbuh Friderica, untuk memberi kemudahan bagi investor untuk membuka rekening investasi, bahkan untuk area terpencil atau yang tidak memiliki kantor cabang di daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Skenario' Konflik Iran dan Israel yang Bakal Pengaruhi Harga Minyak Dunia

"Skenario" Konflik Iran dan Israel yang Bakal Pengaruhi Harga Minyak Dunia

Whats New
Ekonomi China Tumbuh 5,3 Persen pada Kuartal I-2024

Ekonomi China Tumbuh 5,3 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Resmi Melantai di BEI, Saham MHKI Ambles 9,3 Persen

Resmi Melantai di BEI, Saham MHKI Ambles 9,3 Persen

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 16 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Selasa 16 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Naik Rp 6.000 Per Gram, Cek Rincian Harga Emas Antam 16 April 2024

Naik Rp 6.000 Per Gram, Cek Rincian Harga Emas Antam 16 April 2024

Earn Smart
Resmi Melantai di BEI, Harga Saham ATLA Melesat 35 Persen

Resmi Melantai di BEI, Harga Saham ATLA Melesat 35 Persen

Whats New
Bulog Serap 120.000 Ton Gabah Lokal Selama Libur Lebaran

Bulog Serap 120.000 Ton Gabah Lokal Selama Libur Lebaran

Whats New
Mengawali Perdagangan Usai Libur Lebaran, IHSG Ambruk 2,8 Persen, Rupiah Jeblok 1,51 Persen

Mengawali Perdagangan Usai Libur Lebaran, IHSG Ambruk 2,8 Persen, Rupiah Jeblok 1,51 Persen

Whats New
Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, KAI Proyeksi Hari Ini Ada 900.000 Pengguna KRL

Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, KAI Proyeksi Hari Ini Ada 900.000 Pengguna KRL

Whats New
Info Pangan 16 April 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Naik, Cabai Turun

Info Pangan 16 April 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Naik, Cabai Turun

Whats New
IHSG Diprediksi Melemah Usai Libur Lebaran, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Melemah Usai Libur Lebaran, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Pemerintah Antisipasi Dampak Ekonomi dari Konflik Iran-Israel

Pemerintah Antisipasi Dampak Ekonomi dari Konflik Iran-Israel

Whats New
Saham-saham di Wall Street Jatuh akibat Konflik Timur Tengah

Saham-saham di Wall Street Jatuh akibat Konflik Timur Tengah

Whats New
Tesla Bakal PHK 10 Persen Pegawainya, Ini Penjelasan Elon Musk

Tesla Bakal PHK 10 Persen Pegawainya, Ini Penjelasan Elon Musk

Whats New
The Fed Diramal Tahan Suku Bunga Lebih Lama, Rupiah Bisa Makin Lemah

The Fed Diramal Tahan Suku Bunga Lebih Lama, Rupiah Bisa Makin Lemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com