Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Makin Parah, Pasokan Bensin di Venezuela Habis

Kompas.com - 28/12/2017, 12:00 WIB
|
EditorAprillia Ika

CARACAS, KOMPAS.com - Krisis ekonomi kian parah melanda Venezuela, negara yang kaya akan cadangan minyak. Sejak harga minyak anjlok drastis beberapa tahun lalu, sejak saat itulah bencana ekonomi Venezuela dimulai.

Setelah bahan-bahan kebutuhan sehari-hari dan obat-obatan makin tipis pasokannya, kini giliran bahan bakar minyak (BBM) di Venezuela yang habis. Data Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), Venezuela memiliki cadangan minyak terbesar di dunia, termasuk cadangan minyak nonkonvensional.

"Tidak ada bensin lagi di Venezuela. Kami kehabisan bensin, tidak ada BBM atau minyak pelumas," jelas sekretaris divisi profesional dan teknisi Federasi Pekerja Minyak Venezuela Ivan Freites seperti dikutip dari Mining.com, Kamis (28/12/2017).

Baca juga : Dalam 6 Bulan, Inflasi Venezuela Tembus 7.000 Persen

Freites menyebut, buruknya pengelolaan membuat 80 persen pemurnian minyak di Venezuela berhenti beroperasi. Hanya pemurnian Amuay dan Cardon yang beroperasi, imbuh Freites, dan itu tidak ada artinya.

"Keduanya memproduksi 40.000 barrel per hari (bph), sementara kebutuhan nasional mencapai 200.000 bph," kata dia.

Produksi minyak Venezuela jatuh ke titik terendah sejak 1980-an. Menurut OPEC, produksi minyak Venezuela saat ini mencapai 2,3 juta bph.

Pada Oktober 2017, produksi minyak Venezuela merosot menjadi 1,9 juta barrel yang diekstraksikan. Minyak adalah sumber pendapatan utama Venezuela, yakni mencapai 96 persen.

Baca juga : Warga Venezuela Andalkan Bitcoin untuk Bertahan Hidup

Freites juga menuding pemerintahan yang korup sebagai biang keladi krisis BBM yang terjadi saat ini. Ia juga memandang, krisis bukan disebabkan sanksi yang dijatuhkan Presiden AS Donald Trump terhadap pemerintahan Presiden Nicolas Maduro.

Pun Freites menyayangkan berakhirnya kemitraan antara Venezuela dengan Kuba dalam pemurnian minyak Cienfugos.

Kompas TV Sebagai gantinya, Presiden Venezuela Nicolas Maduro akan gunakan mata uang Yuan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Mining.com



27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

ASDP Kebut Pembangunan Kawasan Terintegrasi Bakauheni Harbour City

ASDP Kebut Pembangunan Kawasan Terintegrasi Bakauheni Harbour City

Whats New
Tandatangani Pembaruan Perjanjian Perdagangan Perbatasan RI-Malaysia, Mendag Zulkifli Sampaikan Hal Ini

Tandatangani Pembaruan Perjanjian Perdagangan Perbatasan RI-Malaysia, Mendag Zulkifli Sampaikan Hal Ini

Whats New
Penjualan Motor Listrik di Tokopedia Naik Hampir 3 Kali Lipat

Penjualan Motor Listrik di Tokopedia Naik Hampir 3 Kali Lipat

Whats New
Industri Semen Bersinar, Simak Prospek Saham SMGR dan INTP

Industri Semen Bersinar, Simak Prospek Saham SMGR dan INTP

Earn Smart
Ada Risiko Ketidakpastian Global, Batas Bawah Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2024 Dipangkas

Ada Risiko Ketidakpastian Global, Batas Bawah Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2024 Dipangkas

Whats New
Menperin: Mitsubishi, Daihatsu, dan Isuzu Berkomitmen Tingkatkan Ekspor Indonesia

Menperin: Mitsubishi, Daihatsu, dan Isuzu Berkomitmen Tingkatkan Ekspor Indonesia

Whats New
Perusahaan AS Komitmen Sasar Pasar Pelumas Aditif Ramah Lingkungan di RI

Perusahaan AS Komitmen Sasar Pasar Pelumas Aditif Ramah Lingkungan di RI

Whats New
Indonesia Kenalkan I-Motion di Forum Asia-Pasifik

Indonesia Kenalkan I-Motion di Forum Asia-Pasifik

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Melemah

IHSG Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Melemah

Whats New
Akui Harga Telur Masih Mahal, Wamendag: Mudah-mudahan Turun dalam Waktu Dekat

Akui Harga Telur Masih Mahal, Wamendag: Mudah-mudahan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Asbisindo: Perombakan 'Mobile Banking' BSI Tak Jamin Aman Seluruhnya dari Kejahatan Siber

Asbisindo: Perombakan "Mobile Banking" BSI Tak Jamin Aman Seluruhnya dari Kejahatan Siber

Whats New
Bank Dunia Ramal Ekonomi RI Sulit Tembus 5 Persen, Sri Mulyani Buka Suara

Bank Dunia Ramal Ekonomi RI Sulit Tembus 5 Persen, Sri Mulyani Buka Suara

Whats New
Gelar RUPST, DSNG Sepakati Pembagian Dividen Rp 30 Per Saham

Gelar RUPST, DSNG Sepakati Pembagian Dividen Rp 30 Per Saham

Whats New
'Collaborative Ads' Tokopedia-Meta, Bantu Jualan 'Online' Lebih Dilirik Konsumen

"Collaborative Ads" Tokopedia-Meta, Bantu Jualan "Online" Lebih Dilirik Konsumen

Whats New
Bangun Bisnis Berkelanjutan, MedcoEnergi Berupaya Kurangi Emisi GRK

Bangun Bisnis Berkelanjutan, MedcoEnergi Berupaya Kurangi Emisi GRK

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com