Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arcandra: Lima Blok Migas dengan "Gross Split" Sudah Laku

Kompas.com - 31/12/2017, 05:46 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar mengatakan bahwa dari lelang 15 wilayah kerja (WK) Minyak dan Gas (Migas), sejumlah 5 blok diminati investor.

Adapun dari 15 WK Migas yang dilelang, sebanyak 10 blok di antaranya merupakan WK Migas konvensional dan 5 blok sisanya merupakan WK Migas non konvensional.

Mekanisme lelangnya berupa 7 WK Migas dengan penawaran langsung, dan 3 WK Migas dengan penawaran reguler.

Menurut Arcandra, pada penutupan lelang WK Migas tahap 1 2017, Jumat (29/12/2017), terlihat ada 13 perusahaan yang berminat mengambil dokumen lelang. Namun pada akhirnya hanya 6 perusahaan yang mengajukan penawaran untuk 5 WK Migas konvensional.

"Untuk 10 blok WK Migas konvensional, yang mengajukan penawaran pada hari ini untuk penawaran langsung, sebanyak 5 blok akan diambil investor," ujar Arcandra di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (29/12/2017).

Dia menjelaskan, perusahaan yang telah mengajukan dokumen partisipasi adalah Mubadala Petroleum (SE Asia) Ltd. untuk Blok Andaman I; PT Tansri Madjid Energy untuk Blok Merak-Lampung; serta PT Saka Energi Indonesia untuk Pekawai dan West Yamdena.

Selain itu ada tiga perusahaan yang mengajukan penawaran untuk Blok Andaman II, yakni Repsol Exploracion SA, EMP Tbk, dan Konsorsium Premier Oil Far East Ltd, Mubadala Petroleum (SE Asia) dan Kris Energy.

Dari 7 WK Migas konvensional dengan penawaran langsung, ada 2 blok migas yang tidak mendapat peminat, yaitu South Tuna dan Kasuri III. Sedangkan 3 WK Migas konvensional dengan lelang reguler sama sekali tidak laku, yakni Tongkol, East Tanimbar dan Memberamo.

Arcandra menambahkan, dari 5 WK Migas non konvensional yang dilelang, hanya dua blok saja yang dilirik, yakni MNK Jambi 1 dan MNK Jambi II.

Perusahaan yang melirik kedua blok tersebut adalah PT Pertamina Hulu Energy; namun menurut Arcandra mereka hanya melihat dokumen saja, tidak mengajukan penawaran.

Sedangkan tiga WK Migas non konvensional sisanya, yakni GMB West Air Komering, GMB Raja, serta GMB Bungamas, sama sekali tidak dilirik investor.

Selanjutnya, setelah perusahaan-perusahaan memasukkan dokumen partisipasi, akan ada tahap evaluasi dan penilaian pada minggu ketiga Januari 2018.

Berikutnya adalah pengumuman pemenang lelang WK Migas Tahun 2017 yang diselenggarakan pada minggu keempat Februari 2018; lalu penandatanganan kontrak kerja sama (KKS) pada minggu keempat Maret 2018.

Arcandra menambahkan WK Migas yang pada 2017 ini ditawarkan dengan skema gross split ternyata lebih menarik minat investor, jika dibandingkan dengan penawaran dengan skema cost recovery pada 2015 dan 2016.

"Kalau dikatakan blok migas dengan skema 'gross split' kurang diminati investor, buktinya ini ada 5 blok diambil investor yang sebagian besar adalah kontraktor internasional," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Whats New
CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

Whats New
Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com