Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut BEI Tak Pusingkan Aksi Ambil Untung pada IHSG

Kompas.com - 02/01/2018, 13:07 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama (Dirut) PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio menyatakan pihaknya optimistis dengan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada tahun 2018 ini.

Ia pun tidak memusingkan adanya aksi jual atau aksi ambil untung yang dilakukan pada tahun 2017 lalu.

Tito menuturkan, pada akhirnya investor akan kembali menanamkan modalnya di Indonesia. Ia menyebut, sepanjang tahun 2017 lalu, aksi ambil untung yang dilakukan investor mencapai Rp 40 triliun.

"Mereka profit taking tahun lalu, bukan lari. Sekitar 15 persen keuntungannya dilepas," jelas Tito di sela-sela pembukaan perdagangan di BEI, Selasa (2/1/2018).

Baca juga : IHSG Masih Dibayangi Aksi Ambil Untung

Menurut Tito, aksi ambil untung yang dilakukan oleh investor asing merupakan hal yang lumrah terjadi dalam perdagangan di lantai bursa. Saat ini, imbuh dia, sudah mulai banyak investor yang kembali masuk ke Indonesia.

Tito menyatakan, minat investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia sangat bergantung pada kondisi ekonomi. Apabila data-data ekonomi menunjukkan hal yang bagus, maka kinerja bursa saham juga akan baik.

"Jika ekonomi bagus, tata kelola, manajemen fiskal bagus, maka saham pasti bagus," terangnya.

Baca juga : Ditutup Jokowi, IHSG Sentuh Level Tertinggi Sepanjang Sejarah BEI

Bursa saham Indonesia, tutur Tito, memiliki prospek yang bagus pada tahun 2018 ini. Sejumlah sektor industri pun mulai bergerak menggeliat, seperti properti dan konsumer.

"Spending (belanja) konsumen mulai keluar (muncul). Jadi, mestinya ekonomi bagus, emiten hasilnya juga bagus dan membaik," ungkap dia.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan optimistis IHSG dapat tumbuh sebesar 20 persen pada tahun 2018 ini.

Sementara itu, BEI menargetkan kapitalisasi pasar saham Indonesia dapat mencapai Rp 10.000 triliun dalam dua tahun ke depan.

Baca juga : Kapitalisasi Pasar Bursa Efek Indonesia Tembus Rp 6.600 Triliun

Kompas TV Meski terus ditinggal pemodal asing, indeks harga saham gabungan di bursa efek indonesia melaju mendekati angka 6.000.


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com