Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Daniel Kwan

IT Practitioner, BI & Analyctic Practitioner, Cryptocurrency-believer, and Blockchain-Enthusiast

Bitcoin Ulang Tahun ke-9, Lantas Hendak ke Mana?

Kompas.com - 03/01/2018, 09:11 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorPalupi Annisa Auliani


INI HARI
sembilan tahun lalu, 3 Januari 2009, bitcoin mulai diperdagangkan. Ia mencuri perhatian dunia.

Perkembangannya fantastis dan agresif, bikin dag dig dug investornya. Namun, sampai hari ini masih juga ada banyak pertanyaan mengiringi bubble mata uang virtual ini.

Konon, pada 2009 itu, Satoshi Nakamoto yang diklaim sebagai creator Btc (bitcoin) mengirimkan sejumlah Btc ke koleganya. “Transfer” ini disertai catatan “The Times 03/Jan/2009 Chancellor on brink of second bailout for banks”.

Kiriman dan pesan tersebut menandai dimulainya transaksi dengan mata uang virtual Btc di seluruh dunia dalam sebuah sistem Blockchain Bitcoin alias Genesis Block.

Jauh sebelum itu terjadi, Satoshi yang hingga sekarang belum diketahui orangnya yang mana, memformulasi Btc sedemikian rupa. Akibatnya, perkembangan Btc mengalami pasang-surut.

Waktu itu, ada kekhawatiran para creator-nya tentang respons masyarakat keuangan dunia tehadap Btc. Karenanya, mata uang virtual yang sekarang paling populer ini ‘hidup’ secara underground lewat komunitasnya yang ekslusif.

(Baca juga: Survei: Bitcoin Investasi Paling Gaduh di Dunia )

Kini, Btc telah mencuri perhatian masayarakat keuangan dunia bahkan otoritas negara membicrakannya sebagai isu internasional. Btc kemudian menjadi ‘mainan’ baru dunia investasi para kalangan berduit yang haus produk baru mendulang keuntungan berlipat.

Akun pemilik bitcoin wallet terus bertambah pesat dalam beberapa tahun terakhir. Data terakhir menyebut, ada 21,4 juta bitcoin wallet di penghujung 2017.

Dari jumlah itu, beberapa ratus ribu di antaranya dimiliki para member yang terdaftar di Bitcoin.co.id. Hingga saat ini, ada lebih dari seratus Crypto Exchanges di lebih dari 50 negara.

Itu baru dari jumlah akun.

Jika mengamati bagaimana pergerakan nilai Btc, kita akan lebih terhenyak lagi. Fenomena apa pun yang berada di balik pergerakan nilai Btc, tentu saja itu berhasil memancing aneka reaksi dari penjuru dunia.

Pada awal 2010, nilai Btc kurang dari satu sen dollar AS lalu menjadi 200-an dollar AS pada awal 2015, kemudian menjadi 900-an dollar AS pada awal 2017. Sepanjang 2017, Btc sempat membukukan kenaikan lebih dari 1.800 persen.

Grafik Harga Bitcoin 2017Dok Grafik Harga Bitcoin 2017

Dan, rupanya 2017 adalah masa keemasan Btc dalam hal menyita perhatian publik. Akun-akun korporasi mulai mewarnai pemegang aset Btc. Investment banking dan hedge fund dari seluruh dunia mulai menginvestasikan sebagian aset mereka ke bitcoin dan produk crypto currency lainnya.

(Baca juga: Mungkinkah Bitcoin Diperdagangkan di Bursa Berjangka Indonesia? )

Publik Amerika sudah dapat membeli kontrak Futures bitcoin di CBOE (Chicago Board Options Exchange) dan CME Group (Chicago Mercantile Exchange & Chicago Board of Trade). Langkah tersebut dibaca publik sebagai bentuk dukungan pemerintah Amerika terhadap Btc.

Kejayaan Btc berlanjut. Kenaikan nilai investasi yang mencapai 1.400 persen menyebabkan Btc diperbandingkan dengan nilai investasi bursa dunia. Berikut ini adalah gambaran kinerja investasi Btc dan bursa ternama.
 

Tabel Kinerja Bitcoin di Berbagai Bursa Dunia pada 2017Dok Tabel Kinerja Bitcoin di Berbagai Bursa Dunia pada 2017

Pada ulang tahunnya yang kesembilan, hari ini, harga satuan Btc masih perkasa bertengger di harga 14.000-an dollar AS. Artinya, dengan jumlah Btc yang beredar saat ini, yakni sekitar 16,77 juta Btc, valuasinya mencapai sekitar 230 miliar dollar AS.

Jika kita iseng membandingkan dengan nilai APBN kita, valuasi tersebut setara 1,35 kali nilai APBN 2018 atau sekitar 45 persen nilai pasar keseluruhan saham di IHSG.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com