Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatan dari Penumpang untuk Perbaikan Layanan KA Bandara dan Skytrain

Kompas.com - 03/01/2018, 13:00 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Kereta Bandara Soekarno-Hatta telah dioperasikan secara penuh sejak diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa (2/1/2018).

Bersamaan dengan itu, layanan kereta layang atau skytrain di area Bandara Soekarno-Hatta juga baru ditambah awal tahun ini, dari yang tadinya satu trainset menjadi dua trainset.

Pengguna jasa sendiri sudah menjajal kedua layanan tersebut sebelum beroperasi secara penuh. Dari pengalaman beberapa pengguna, ada beberapa kritik, masukan, hingga komplain yang diperuntukkan bagi pengelola bandara.

Salah satunya dari Dian. Saat itu, Dian sedang ingin mencoba layanan kereta bandara untuk pulang ke rumahnya setelah mendarat di Bandara Soekarno-Hatta.

Baca juga : Tampil Casual, Jokowi Resmikan Layanan KA Bandara Soekarno-Hatta

Dari gedung terminal, dia pun menunggu skytrain. Tetapi, dia saat itu belum mengetahui jadwal skytrain sehingga ketika telah membeli tiket kereta bandara via online, waktunya tidak sesuai dengan waktu kedatangan skytrain yang seharusnya mengantar ke Stasiun Kereta Bandara Soekarno-Hatta.

"Mau naik shuttle bus, tapi enggak ada bus yang ke sana. Ya sudah deh hangus tiket kereta bandara Rp 30.000," kata Dian pada Selasa malam.

Hal berbeda dialami Sukma. Dia merupakan penumpang kereta bandara yang hendak meneruskan perjalanannya ke terminal tujuan untuk naik pesawat ke Surabaya, beberapa waktu lalu.

Sukma yang sudah selesai mengurus check in melalui counter self check in sebenarnya sudah bisa langsung boarding, namun dia terkendala jadwal skytrain yang masih terlalu lama.

Dia sempat mencari transportasi alternatif dari stasiun kereta bandara ke terminal, tetapi tidak ada yang bisa membantu.

Baca juga : Tiap 15 Menit, Bus Transjakarta Antar Penumpang ke Stasiun KA Bandara

"Ada shuttle bus tapi kalau saya sendiri belum mau jalan busnya. Saya minta dicariin taksi juga enggak ada, padahal itu mepet banget saya sudah mau terbang," tutur Sukma yang akhirnya memesan ojek online untuk bisa ke terminal.

Baik Dian maupun Sukma mengeluhkan waktu layanan kereta bandara dengan skytrain yang belum terkoneksi satu sama lain.

Menurut mereka, jika waktunya bisa disesuaikan, penumpang kereta bandara bisa langsung naik skytrain untuk berpindah ke terminal tujuannya.

Perbaikan Skytrain

Dihubungi secara terpisah, Vice President Corporate Communication PT Angkasa Pura II Yado Yarismano memastikan headway untuk skytrain kini sudah lebih cepat.

Dia juga meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan pengguna jasa pada tahap awal pengoperasian kereta bandara kemarin.

Baca juga : AP II Operasikan Skytrain Secara Penuh Per Hari Ini

"Saat itu skytrain memang belum full operation, baru satu trainset yang beroperasi dengan headway 24 menit. Sekarang tiap 13 menit sekali ada karena dua trainset yang beroperasi dan pakai double track," ujar Yado.

Yado mengaku siap menampung masukan lainnya untuk perbaikan layanan skytrain di Bandara Soekarno-Hatta. Secara bertahap, skytrain nantinya akan ada tiga trainset yang beroperasi, dengan target headway lima menit.

Kompas TV Sejak 17 September lalu, kereta layang alias "Skytrain" di Bandara Soekarno-Hatta mulai beroperasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com