Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Agar Tidak Telat Naik Pesawat Pakai Kereta Bandara dan "Skytrain"

Kompas.com - 03/01/2018, 13:30 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Beberapa pengguna jasa yang mencoba layanan kereta Bandara Soekarno-Hatta sempat mengeluhkan belum terkoneksinya waktu kedatangan kereta dengan layanan kereta layang atau skytrain yang berdampak pada mepetnya waktu untuk boarding.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Vice President Corporate Communication PT Angkasa Pura II Yado Yarismano berbagi tips agar hal itu tidak terjadi dan bisa mengejar jadwal pesawat tanpa harus terburu-buru.

1. Atur Jadwal Keberangkatan

Tips pertama, rencanakan waktu perjalanan mulai saat berangkat dari rumah sampai di terminal keberangkatan.

Baca juga : Tambahan Jumlah Perjalanan KA Bandara Tidak Ganggu Jadwal KRL Jabodetabek

2. Download Aplikasi Indonesia Airport

"Untuk memudahkan pengaturan jadwal, bisa lihat jadwal skytrain dengan download aplikasi Indonesia Airport. Kalau jadwal kereta bandara biasanya tercantum di tiketnya," kata Yado kepada Kompas.com pada Selasa (2/1/2018) malam.

Dengan mengetahui jadwal layanan skytrain, pengguna jasa bisa menyesuaikan waktu untuk menuju terminal dari Stasiun Kereta Bandara Soekarno-Hatta.

3. Manfaatkan Layanan Self Check-In

Tips berikutnya adalah memanfaatkan layanan self check in.

Layanan self check in sudah tersedia di stasiun keberangkatan layanan kereta bandara, seperti di Stasiun BNI City atau Sudirman Baru maupun di Stasiun Kereta Bandara Soekarno-Hatta sendiri.

Dengan mengurus proses check in di awal, saat di terminal pengguna jasa bisa langsung boarding tanpa harus antre lagi di counter check in.

4. Luangkan waktu lebih banyak

"Kami menyarankan supaya penumpang menyiapkan waktu lebih sebelum naik pesawat, jangan datang terlalu mepet," tutur Yado.

Baca juga : Tampil Casual, Jokowi Resmikan Layanan KA Bandara Soekarno-Hatta

Sebab, saat ini, kereta bandara baru melayani 42 perjalanan per hari. Pihak operator, yaitu PT Railink, secara bertahap akan menambah jadwal perjalanan kereta bandara menjadi 82 perjalanan per hari.

Seiring dengan penambahan jadwal perjalanan kereta bandara, PT Angkasa Pura II juga akan mengoperasikan hingga tiga trainset skytrain. Sampai saat ini, baru dua trainset yang dioperasikan dengan 13 menit untuk headway-nya.

Targetnya, setelah tiga trainset beroperasi, headway skytrain akan jadi lima menit, dengan kata lain tiap lima menit sekali akan ada skytrain yang mengangkut penumpang. Sehingga diharapkan bisa dengan cepat mengakomodir perpindahan penumpang ke terminal-terminal tujuannya.

Kompas TV Kereta layang ini menghubungan Terminal 2 dan 3.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com