Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerimaan Negara dari Hulu Migas Capai Rp 175 Triliun Sepanjang 2017

Kompas.com - 05/01/2018, 15:14 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) mencatat penerimaan dari hulu migas nasional sepanjang 2017 mencapai 13,1 miliar dollar AS atau setara Rp 175 triliun.

Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi menyebutkan angka yang dicapai tersebut melampaui target 2017.

Adapun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017 disebutkan bahwa target penerimaan negara dari sektor hulu migas adalah 12,2 miliar dollar AS atau setara Rp 163 triliun.

"Capaian ini berarti 108 persen dari target APBN-P 2017," ujar Amien saat ditemui di kantornya, Jumat (5/1/2018).

Dia menjelaskan, penerimaan tersebut merupakan kontribusi dari sejumlah komponen, yakni Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), Pajak Hulu Migas, PBB, PPn Reimbursement, Domestic Market Obligation (DMO) fee, serta Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD).

Namun menurutnya hanya dua komponen yang berpengaruh signifikan pada angka penerimaan negara.

"Untuk lihat penerimaan hulu migas yang berpengaruh ke APBN, adalah dari komponen PNBP Migas dan Pajak Migas," terang Amien.

Lebih detilnya, Amien menjelaskan bahwa komponen total penerimaan negara dari PNBP dan Pajak Migas pada 2017 adalah Rp 135 triliun, yang masing-masing sebesar Rp 86 triliun dan Rp 49 triliun.

Angka realisasi kedua komponen itu lebih tinggi dibandingkan prediksi yang tercantum di APBP-P 2017. Prediksi yang dimaksud adalah PNBP sebesar Rp 77 trilun, serta Pajak Migas Rp 42 triliun.

Jika dibandingkan dengan tahun 2016, realisasi penerimaan hulu migas dari komponen PNBP dan Pajak Migas pada 2017 ini tergolong naik signifikan hingga 159 persen.

Pada 2016, realisasi penerimaan hulu migas dari komponen PNBP hanya Rp 49 triliun, sedangkan Pajak Migas hanya Rp 36 triliun.

"Kalau dibandingkan dengan 2016, realisasinya ini signifikan lebih tinggi. Harapannya akan begitu juga di 2018 nanti," imbuhnya.

Selain soal penerimaan negara, Amien juga menyampaikan bahwa pada 2017 capaian lifting migas tercatat sebesar 1,944 juta barrels of oil equivalent per day (BOPD).

Nilai tersebut mengindikasikan SKK Migas sedikit luput dari target lifting yang disepakati dalam APBN-P. Capaian lifting migas 2017 hanya mencapai 98,9 persen dari target APBP-P tahun ini, sebesar 1,965 juta BOEPD.

Sementara itu peningkatan cadangan migas luput dari target. Realisasi cadangan migas pada 2017 hanya mencapai 55,33 persen, sedangkan targetnya adalah 60 persen. Angka realisasi cadangan migas itu hanyalah senilai 92,2 persen bila dibandingkan dengan target yang dituju.

Di sisi lain, pengembalian biaya operasional (cost recovery) pun mengalami pembengkakan sebesar 106 persen dari target APBN-P 2017.

Realisasi cost recovery tersebut sebesar 11,3 miliar dollar AS atau setara Rp 151 triliun; sedangkan target APBN-P adalah 10,7 miliar dollar AS atau setara Rp 143 triliun.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan di ATM BRI, BNI, BCA, dan Mandiri

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan di ATM BRI, BNI, BCA, dan Mandiri

Spend Smart
Cara Bayar Tagihan IndiHome lewat DANA, GoPay, OVO, dan LinkAja

Cara Bayar Tagihan IndiHome lewat DANA, GoPay, OVO, dan LinkAja

Spend Smart
Simak Perbedaan ATM Link dan ATM Bersama

Simak Perbedaan ATM Link dan ATM Bersama

Whats New
PTPN III Resmi Bentuk 2 Sub Holding, Gabungan dari 13 Perusahaan

PTPN III Resmi Bentuk 2 Sub Holding, Gabungan dari 13 Perusahaan

Whats New
Apa yang Terjadi Kalau Masyarakat Tak Lakukan Pemadanan NIK dan NPWP?

Apa yang Terjadi Kalau Masyarakat Tak Lakukan Pemadanan NIK dan NPWP?

Whats New
Di Tengah Perlambatan, Pekerja Digital Perlu Tingkatkan Ketrampilan

Di Tengah Perlambatan, Pekerja Digital Perlu Tingkatkan Ketrampilan

Work Smart
BRI Buka Lowongan Kerja hingga 8 Desember 2023, Simak Kualifikasinya

BRI Buka Lowongan Kerja hingga 8 Desember 2023, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Tingkatkan Pembiayaan Hijau, BSI Gandeng 3.300 Pengembang

Tingkatkan Pembiayaan Hijau, BSI Gandeng 3.300 Pengembang

Whats New
Menko Airlangga: Transformasi Digital pada Healthtech Industry jadi Kunci Manfaatkan Momentum Bonus Demografi

Menko Airlangga: Transformasi Digital pada Healthtech Industry jadi Kunci Manfaatkan Momentum Bonus Demografi

Whats New
Menko Airlangga Tegaskan Indonesia Siap Menjadi Produsen Kendaraan Listrik bagi Pasar Global

Menko Airlangga Tegaskan Indonesia Siap Menjadi Produsen Kendaraan Listrik bagi Pasar Global

Whats New
Miliarder Ini Sebut Rumah Mewah Tak Jamin Kebahagiaan

Miliarder Ini Sebut Rumah Mewah Tak Jamin Kebahagiaan

Whats New
Sirkuit Mandalika Dipakai Balap Mobil Porsche Sprint Challenge, Ini Kata InJourney

Sirkuit Mandalika Dipakai Balap Mobil Porsche Sprint Challenge, Ini Kata InJourney

Whats New
Bertemu CEO Bandara Jeddah, Menhub Tawarkan Kerja Sama Bandara Haji-Umrah

Bertemu CEO Bandara Jeddah, Menhub Tawarkan Kerja Sama Bandara Haji-Umrah

Whats New
Cara Menghitung Pertumbuhan Ekonomi, Rumus, dan Contohnya

Cara Menghitung Pertumbuhan Ekonomi, Rumus, dan Contohnya

Whats New
10 Indikator Pertumbuhan Ekonomi yang Paling Banyak Digunakan

10 Indikator Pertumbuhan Ekonomi yang Paling Banyak Digunakan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com