Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melantai di BEI, Saham AirAsia Terus Terbang

Kompas.com - 09/01/2018, 08:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga saham PT Air Asia Indonesia Tbk (CMPP) terus terbang dalam  perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham maskapai penerbangan ini beberapa kali mengalami auto reject dengan kenaikan hampir 25 persen per hari, sepanjang lima hari perdagangan terakhir.

AirAsia masuk ke bursa saham lewat skema backdoor listing melalui PT Rimau Multi Putra Pratama Tbk. Usai transaksi tersebut, perusahaan ini mengganti nama menjadi PT Air Asia Indonesia Tbk pada 3 Januari 2017.

Direktur Utama AirAsia Indonesia Tbk Dendy Kurniawan, mengatakan, tahun ini pihaknya berencana mendatangkan dua pesawat tambahan yakni Airbus A320. Namun, belum jelas berapa nilai investasi untuk armada tersebut. 

Selain itu AirAsia juga akan membuka beberapa rute baru. "Untuk lengkapnya, kami akan sampaikan nanti bila saatnya sudah tepat," kata Dendy seperti dikutip Kontan, Senin (8/1/2018).

Baca juga: CEO AirAsia: Pak Jokowi Presiden yang Luar Biasa

Sementara Bertoni Rio, Analis Senior Anugerah Sekuritas Indonesia, menilai, kenaikan harga saham CMPP hanya sementara. Euforia ini disebabkan pergantian bisnis CMPP menjadi maskapai penerbangan. 

Selain itu, brand Air Asia juga sudah dikenal luas pada bisnis penerbangan di Indonesia. "Pelaku pasar sedang memiliki ekspektasi positif, sehingga harga sahamnya melonjak," sebut Bertoni.

Dalam jangka pendek, kenaikan saham ini bisa berlanjut. Sebab, ada ruang pertumbuhan hingga rilis kinerja perusahaan tahun 2017. Setelah itu, pasar akan menganalisis ulang prospek CMPP ke depan. Dari situ, baru bisa ditentukan tren arah pergerakan CMPP berikutnya.

Menurut Bertoni, secara fundamental industri penerbangan masih menjanjikan. Hal ini seiring dengan Indonesia yang punya daya tarik bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.  

Senada, Achmad Yaki, Analis BCA Sekuritas, mengatakan, lonjakan saham CMPP hanya jangka pendek.  "Saat ini masih ada euforia. Kami masih belum tahu seperti apa performa Air Asia," ujar dia.

Sehingga, belum jelas prospek fundamental saham CMPP untuk jangka panjang. Pelaku pasar masih harus menantikan kinerja keuangan CMPP. Namun, bila berkaca pada kinerja emiten sejenis, masih banyak tantangan di industri penerbangan. 

Jadi, menurut Achmad, saham ini lebih cocok untuk trading jangka pendek. "Kalau untuk jangka panjang, saya belum bisa rekomendasikan," ucap dia. 

Melihat saham CMPP yang terus mengalami autoreject, BEI memantau pergerakan harga saham tersebut secara ketat. "Bursa sudah melakukan berbagai tindakan. Informasi juga sudah dipublikasikan. Saat ini, bursa melihat mekanisme pasar sambil tetap dipantau ketat," kata Direktur Utama BEI Tito Sulistio,. 

BEI berjanji terus memperhatikan pergerakan harga saham, perilaku transaksi, aksi korporasi dan kondisi fundamental emiten tersebut. Tito menambahkan, saham CMPP juga pernah disuspensi. 

Saham ini juga sudah pernah masuk kategori unusual market activity (UMA). CMPP pun sempat diminta melakukan paparan publik saat harga sahamnya naik pada Agustus 2017. "Atas pergerakan harga ini, BEI sudah lapor OJK," tegas dia. (Kontan/Dede Suprayitno)

Berita ini sudah tayang di Kontan dengan judul Harga saham AirAsia terbang terkerek euforia

Kompas TV Kemenhub dan pengelola bandara terus berkoordinasi untuk menekan angka delay.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com