Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

November 2017, Penjualan Eceran Masih Meningkat

Kompas.com - 09/01/2018, 21:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) dalam Survei Penjualan Eceran (SPE) melaporkan, penjualan eceran pada November 2017 masih tumbuh rendah, namun cenderung makin membaik. Ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) November 2017 yang sebesar 206,7 atau tumbuh 2,5 persen secara tahunan (yoy).

Angka tersebut juta lebih baik dibandingkan pada Oktober 2017 yang sebesar 2,2 persen (yoy). Bahkan, penjualan eceran sempat tumbuh negatif di bulan Juli 2017 sebesar -3,3 persen (yoy).

"Sumber utama pertumbuhan berasal dari penjualan kelompok makanan minuman yang tumbuh 7,8 persen (yoy) dan bahan bakar kendaraan yang tumbuh 5,8 persen," tulis bank sentral dalam pernyataan resmi, Selasa (9/1/2018).

Penjualan eceran kelompok lainnya masih tumbuh negatif, dengan tingkat penurunan yang melambat. Peningkatan pertumbuhan penjualan eceran diperkirakan akan berlanjut pada Desember 2017 dengan IPR yang lebih tinggi yakni sebesar 2,6 persen (yoy).

Sepanjang periode kuartal IV 2017, penjualan eceran diperkirakan meningkat secara tahunan dibandingkan kuartal sebelumnya. Rata-rata pertumbuhan tahunan penjualan eceran selama kuartal IV 2017 sebesar 2,4 persen (yoy), membaik dari kuartal III 2017 yang hanya tumbuh sebesar 0,2 persen (yoy).

Perbaikan pertumbuhan pada kuartal IV 2017 terutama berasal dari peningkatan pertumbuhan penjualan kelompok makanan, minuman dan tembakau, bahan bakar kendaraan, serta penjualan subkelompok sandang.

"Meski demikian, penjualan eceran pada kuartal IV 2017 tersebut tumbuh jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2016 yang mencapai 9,5 persen (yoy)," kata BI.

Hasil survei juga mengindikasikan penurunan tekanan kenaikan harga di tingkat pedagang eceran dalam tiga bulan mendatang, yakni Februari 2018. Indikasi tersebut tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 bulan yang akan datang sebesar 152,8 lebih rendah dari 154,9 pada bulan sebelumnya.

Ekspektasi penurunan tekanan kenaikan harga tersebut terjadi akibat pedagang eceran menduga akan terjadi kenaikan harga BBM, LPG dan tarif listrik di Januari 2018," imbuh bank sentral.

Kompas TV Harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah tak mampu bendung kenaikan harga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com