Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Ketertarikan Ratu Prabu Bangun LRT Jakarta

Kompas.com - 10/01/2018, 08:45 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) berencana membangun kereta api ringan atau Light Rail Transiit (LRT) di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Rencananya, Ratu Prabu Energi akan membangun LRT sepanjang 200 kilometer. Nilai investasinya pun fantastis, mencapai Rp 405 triliun.

Kompas.com bersama sejumlah jurnalis, Selasa (9/1/2018) berkesempatan untuk mewancarai Presiden Direktur Ratu Prabu Energi, Burhanuddin Bur Maras untuk menanyakan keseriusan perusahaan menggarap mega proyek LRT tersebut.

Berikut petikan wawancara Presiden Direktur Ratu Prabu Energi, Burhanuddin Bur Maras

Bagaimana awalnya bisa kepikiran bangun LRT?

Sebetulnya, saya mulai mempelajari ini (LRT) 5 tahun lalu, karena lima tahun lalu sudah cukup macet juga (di Jakarta). Jadi saya bicara ke orang Australia, ke orang Amerika Serikat untuk Jakarta ini yang paling cocok apa? Katanya yang paling cepat pembangunannya LRT.

Saya bilang apa bedanya dengan kereta api biasa? Kata dia kalau kereta api biasa lebih berat. LRT ini kan enteng dan bisa cepat dibangun. Jadi saya pelajari. Kalau saya lihat di Amerikat Serikat, kayak Kota San Fransisco saya lihat ada LRT, tiap jam ada ke bandara. Dan Saya iseng-iseng hitung pendapatannya cukup besar.

Umpamanya, satu orang bayar pulang pergi 3 dollar AS atau Rp 40.500 per hari (kurs Rp 13.500), dan kalau yang naik LRT tiap hari 5 juta orang, saya sehari bisa dapat 15 juta dollar AS atau Rp 202,5 miliar. Itu baru sehari, jika setahun berapa, jadi modal saya 8 juta dollar AS bisa kembali dalam 6 tahun. Ini perhitungan saya.

Akan tetapi, untuk meyakinkan bank, yang mesti ngitung kan harus orang hebat. Jadi saya undang tiga konsultan, yang terhebat di Amerika Serikat, Australia, dan Eropa. Nah semuanya mengajukan, tetapi yang paing mahal Amerikan Serikat.

Akan tetapi, pengalaman Amerika Serikat lebih banyak, makanya saya pilih namanya, Bechtel Corporation dan sangat termansyur.

Kedua, uangnya bagaimana bisa kembali modal enggak, dia bilang bisa kembali dengan rate of return investment jumlahnya 10,9 persen. Itu kan bagus. Jadi orang dan bank menarik, karena keuntungan besar.

Ketiga, kesimpulannya dia menganjurkan sistem LRT dibangun di Jakarta secepat mungkin.

Kami sedang bicara dengan tiga negara ini, tiba-tiba China membalas dengan surat tertulis bahwa, dia sanggup dan menyediakan dananya. Ini cuma seminggu sudah bales. Karena dia takut keduluan Jepang.

Siapa nantinya yang menggarap proyek LRT ini?

Nanti yang menggarap kita bikin perusahaan baru, nah perusahan baru istilahnya konsorsium. Ratu Prabu nanti leadernya, tapi misalkan pemerintah mau Jakpro dan KAI ikut (boleh). Jadi konsorsium belum tau.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com