JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani meminta penggunaan alokasi anggaran pendidikan agar dilakukan lebih baik.
Menurutnya, anggaran pendidikan memiliki peranan yang vital sebagai tulang punggung pembangunan sumber daya manusia melalui pendidikan.
Pada tahun 2018 ini, pemerintah telah mengalokasikan anggaran pendidikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar Rp 444,1 triliun atau 20 persen dari total keseluruhan anggaran.
"Kami akan membuat mekanisme di satu sisi komitmen 20 persen terpenuhi, tetapi penggunaannya tidak asal habis. Karena kalau tujuannya hanya untuk 20 persen, maka akan menjadi anggaran pendidikan yang sia-sia," kata Sri Mulyani di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Kamis (11/1/2018).
Dia bilang, anggaran pendidikan setiap tahunnya harus digunakan dengan baik, dan tidak hanya mengejar target serapan anggaran begitu saja.
"Mungkin kami perlu memikirkan secara serius. Bagaimana kami menggunakan dana itu, tanpa harus habis terus setiap tahun, tapi bisa membuat suatu dana yang sifatnya abadi bagi generasi yang akan datang," papar Sri Mulyani.
Menurutnya, saat ini pemerintah tengah merintis pembetukan lembaga sovereign wealth fund (dana abadi) untuk pendanaan edukasi maupun pelitian.
Dia mengatakan, pembentukan kelembagaan tersebut akan memiliki landasan hukum berupa Peraturan Presiden (Perpres) dan diharapkan bisa selesai padai tahun ini.
"Pembentukannya tahun ini, tahun ini, nanti dengan Bapak Presiden kami rapat lagi sekali lagi," jelasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.