Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Minta Anggaran Pendidikan Tidak Asal Dihabiskan

Kompas.com - 11/01/2018, 15:30 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani meminta penggunaan alokasi anggaran pendidikan agar dilakukan lebih baik.

Menurutnya, anggaran pendidikan memiliki peranan yang vital sebagai tulang punggung pembangunan sumber daya manusia melalui pendidikan.

Pada tahun 2018 ini, pemerintah telah mengalokasikan anggaran pendidikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar Rp 444,1 triliun atau 20 persen dari total keseluruhan anggaran.

"Kami akan membuat mekanisme di satu sisi komitmen 20 persen terpenuhi, tetapi penggunaannya tidak asal habis. Karena kalau tujuannya hanya untuk 20 persen, maka akan menjadi anggaran pendidikan yang sia-sia," kata Sri Mulyani di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Kamis (11/1/2018).

Dia bilang, anggaran pendidikan setiap tahunnya harus digunakan dengan baik, dan tidak hanya mengejar target serapan anggaran begitu saja.

"Mungkin kami perlu memikirkan secara serius. Bagaimana kami menggunakan dana itu, tanpa harus habis terus setiap tahun, tapi bisa membuat suatu dana yang sifatnya abadi bagi generasi yang akan datang," papar Sri Mulyani.

Menurutnya, saat ini pemerintah tengah merintis pembetukan lembaga sovereign wealth fund (dana abadi) untuk pendanaan edukasi maupun pelitian.

Dia mengatakan, pembentukan kelembagaan tersebut akan memiliki landasan hukum berupa Peraturan Presiden (Perpres) dan diharapkan bisa selesai padai tahun ini.

"Pembentukannya tahun ini, tahun ini, nanti dengan Bapak Presiden kami rapat lagi sekali lagi," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com