Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korsel Siapkan Larangan Perdagangan Bitcoin dkk

Kompas.com - 11/01/2018, 17:47 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

LONDON, KOMPAS.com - Pemerintah Korea Selatan dikabarkan tengah menyiapkan aturan soal larangan perdagangan mata uang digital. Kabar ini pun langsung membuat harga bitcoin, ripple, dan ethereum merosot cukup dalam.

Mengutip CNBC, Kamis (11/1/2018), harga bitcoin sempat melemah hampir 6 persen. Sementara itu, menurut data CoinMarketCap, harga ethereum dan ripple melemah masing-masing 11 dan 9 persen.

Menteri Kehakiman Korsel Park Sang Ki menyatakan, pihaknya tengah mempersiapkan aturan untuk melarang perdagangan mata uang digital. Namun, ia tidak menjelaskan secara rinci terkait isi aturan tersebut.

Yang jelas, dalam menyusun aturan tersebut, Kementerian Kehakiman telah melakukan diskusi dengan sejumlah lembaga pemerintahan lainnya, yakni Kementerian Keuangan dan otoritas keuangan.

Baca juga : Bappebti Buka Peluang Perdagangan Bitcoin di Indonesia

Beberapa menit setelah pengumuman tersebut, setidaknya dana sekitar 106 miliar dollar AS kabur dari pasar mata uang digital. Aksi jual diperkirakan masih bakal terus berlanjut.

Anjloknya harga sejumlah mata uang digital terbesar tersebut terjadi setelah sebelumnya mengalami penguatan hingga mencapai rekor tertinggi. Pada 4 Januari 2018 lalu, harga ethereum mencapai rekor tertinggi, yakni 3,84 dollar AS atau sekitar Rp 51.648.

Akan tetapi, hingga hari ini, harga ethereum merosot 50 persen.

Korsel adalah salah satu pasar perdagangan mata uang digital terbesar di dunia. Negeri Ginseng ini menyumbang sekitar 6-12 persen perdagangan bitcoin.

Baca juga: Malaysia Tidak Akan Larang Perdagangan Bitcoin

Sementara itu, Korsel menyumbang 14 persen perdagangan ethereum. Adapun untuk ripple, porsinya adalah 33 persen.

Beberapa mata uang digital seperti bitcoin kerap dijual secara premium di pusat jual beli di Korsel. Ini membuat harganya lebih tinggi dibandingkan di tempat lain, seperti di AS atau Eropa.

Kompas TV Bank Indonesia akan mengkaji aturan khusus untuk penggunaan uang virtual.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber CNBC


Terkini Lainnya

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan di ATM BRI, BNI, BCA, dan Mandiri

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan di ATM BRI, BNI, BCA, dan Mandiri

Spend Smart
Cara Bayar Tagihan IndiHome lewat DANA, GoPay, OVO, dan LinkAja

Cara Bayar Tagihan IndiHome lewat DANA, GoPay, OVO, dan LinkAja

Spend Smart
Simak Perbedaan ATM Link dan ATM Bersama

Simak Perbedaan ATM Link dan ATM Bersama

Whats New
PTPN III Resmi Bentuk 2 Sub Holding, Gabungan dari 13 Perusahaan

PTPN III Resmi Bentuk 2 Sub Holding, Gabungan dari 13 Perusahaan

Whats New
Apa yang Terjadi Kalau Masyarakat Tak Lakukan Pemadanan NIK dan NPWP?

Apa yang Terjadi Kalau Masyarakat Tak Lakukan Pemadanan NIK dan NPWP?

Whats New
Di Tengah Perlambatan, Pekerja Digital Perlu Tingkatkan Ketrampilan

Di Tengah Perlambatan, Pekerja Digital Perlu Tingkatkan Ketrampilan

Work Smart
BRI Buka Lowongan Kerja hingga 8 Desember 2023, Simak Kualifikasinya

BRI Buka Lowongan Kerja hingga 8 Desember 2023, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Tingkatkan Pembiayaan Hijau, BSI Gandeng 3.300 Pengembang

Tingkatkan Pembiayaan Hijau, BSI Gandeng 3.300 Pengembang

Whats New
Menko Airlangga: Transformasi Digital pada Healthtech Industry jadi Kunci Manfaatkan Momentum Bonus Demografi

Menko Airlangga: Transformasi Digital pada Healthtech Industry jadi Kunci Manfaatkan Momentum Bonus Demografi

Whats New
Menko Airlangga Tegaskan Indonesia Siap Menjadi Produsen Kendaraan Listrik bagi Pasar Global

Menko Airlangga Tegaskan Indonesia Siap Menjadi Produsen Kendaraan Listrik bagi Pasar Global

Whats New
Miliarder Ini Sebut Rumah Mewah Tak Jamin Kebahagiaan

Miliarder Ini Sebut Rumah Mewah Tak Jamin Kebahagiaan

Whats New
Sirkuit Mandalika Dipakai Balap Mobil Porsche Sprint Challenge, Ini Kata InJourney

Sirkuit Mandalika Dipakai Balap Mobil Porsche Sprint Challenge, Ini Kata InJourney

Whats New
Bertemu CEO Bandara Jeddah, Menhub Tawarkan Kerja Sama Bandara Haji-Umrah

Bertemu CEO Bandara Jeddah, Menhub Tawarkan Kerja Sama Bandara Haji-Umrah

Whats New
Cara Menghitung Pertumbuhan Ekonomi, Rumus, dan Contohnya

Cara Menghitung Pertumbuhan Ekonomi, Rumus, dan Contohnya

Whats New
10 Indikator Pertumbuhan Ekonomi yang Paling Banyak Digunakan

10 Indikator Pertumbuhan Ekonomi yang Paling Banyak Digunakan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com