Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Lakukan Pengapalan Perdana Minyak Mentah Blok Mahakam

Kompas.com - 12/01/2018, 19:36 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Pabrik-pabrik pengolahan milik PT Pertamina (Persero) akan mengolah minyak mentah yang diperoleh dari sumur-sumur di Wilayah Kerja (Blok) Mahakam, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Pertamina Integrated Supply Chain (ISC) merupakan pembeli domestik minyak dari blok yang dikelola PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) ini.

PHM mengapalkan 150.000 barrel minyak mentah dari Terminal Senipah ke kapal tanker MT Gede milik Pertamina yang akan membawanya ke pengolahan.

“Hari ini adalah pengapalan (memuat minyak ke tanker) perdana. Tidak ada kendala dan semua berjalan lancar. Kita sudah terbiasa dan bukan hal istimewa. Kita bekerja selalu serius,” kata Anto Sunaryanto, Vice Presiden Well Contruction and Intervention PHM, Kamis (13/1/2018).

Dia mengatakan, pengapalan minyak mentah ini untuk tujuan pengolahan minyak di Renivery Unit V Pertamina di Balikpapan.

Baca juga: Per 1 Januari 2018, Pertamina Resmi Kuasai Blok Mahakam

PHM merupakan anak usaha PT Pertamina Hulu Energi. PHM mengelola blok ini sejak WK Mahakam beralih dari Total E&P Indonesie (TEPI) ke Pertamina pada 1 Januari 2018 lalu.

WK Mahakam, dulunya disebut Blok Mahakam, dikelola TEPI & Inpex selama 50 tahun. Selain minyak, blok ini bahkan menjadi produsen gas bumi terbesar di Indonesia dan menyumbang sekitar 13 persen produksi gas nasional.

Pengapalan perdana dilakukan secara sederhana, mulai dari mengunjungi control room atau pusat kendali seluruh kegiatan di terminal, membuka keran pipa yang mengalirkan minyak mentah ke tanker pada Kamis siang. Serta memajang spanduk bertuliskan “Pengapalan Perdana Minyak Mentah PT PHM” yang terpasang di berbagai sudut area dalam terminal hingga kapal tanker.

“Ini bukan simbol. Ini sebagai bukti bahwa alih kelola sudah berjalan dengan baik,” ucap Anto.

Adapun minyak mentah yang dimuat ke MT Gede adalah Handil Mix Crude, minyak mentah yang diperoleh dari lapangan Handil. Minyak ini merupakan salah satu dari beberapa jenis minyak mentah yang diproduksi PHM.

Selain Handil Mix Crude juga ada Bekapai Crude oil yang diproduksi dari Lapangan Bekapai, Badak Crude Oil dari Lapangan Badak yang dioperasikan Vico Indonesia, Senipah Condensate, dan Bontang Return Condensate.

PHM menargetkan 68 kali pengapalan minyak mentah dari Senipah sepanjang 2018 ini. Selain itu, PHM juga menargetkan 9 kali pengapalan setahun dari Terminal Santan untuk minyak jenis Badak Crude Oil dan Bontang Return Condensate.

Seluruh produksi minyak mentah dan kondensat dari WK Mahakam ini akan dialokasi ke kilang minyak dalam negeri seperti PT Pertamina, RU V Balikpapan, dan RU IV Cilacap. Sedangkan yang dari Bontang dikapalkan ke TPPI Tuban. “Semua didistribusikan ke kilang Pertamina,” kata Anto.

Beberapa jenis minyak dan kondensat disimpan di 6 tangki di Terminal Senipah, termasuk Handil Mix Crude. Dari tangki itu kemudian minyak dialirkan ke kapal tanker milik Pertamina, melalui fasilitas single buoy mooring (SBM), 11 kilometer jauhnya dari bibir pantai. SBM merupakan tempat kapal tertambat sekaligus mengisi muatan.

“Satu jam 18.000 barrel. Kalau 150.000 bisa lebih dari 6 jam,” kata Marhaini, petugas di ruang kontrol Terminal Senipah.

Humas SKK Migas untuk Kalimantan Sulawesi, Damar Setiawan mengharapkan, operasi lifting ini bisa terus berjalan tanpa hambatan. “Kita semua berharap lifting dan shipping akan terus dipertahankan,” kata Damar.

Kompas TV Sepanjang 2016 lalu, Pertamina memperoleh pendapatan lebih dari Rp 487 Triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com