Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aset Negara Naik 217 Persen jadi Rp 2.499 Triliun

Kompas.com - 16/01/2018, 16:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemkeu) telah menilai kembali atau revaluasi Barang Milik Negara (BMN) pada 2017.

BMN yang direvaluasi terdiri dari tanah, bangunan, gedung, jalan, jembatan, bendungan air hingga irigasi dan masih banyak lagi aset negara lainnya. Hal ini dilakukan, lantaran penilaian terhadap BMN terakhir kali dilakukan 10 tahun lalu.

Direktur Jenderal (Dirjen) Kekayaan Negara, Isa Rachmatawarta mengatakan, dari revaluasi yang dilakukan tahun lalu, ada kenaikan nilai BMN hingga 271 persen. Namun angka ini belum final karena masih menunggu hasil audit dari LKPP.

Pada 2017, nilai BMN yang tercatat adalah Rp 2.188 triliun atau 40,1 persen dari total aset negara yang mencapai Rp 5.456 triliun di periode yang sama. Sementara, sampai 31 Desember 2017, pencapaian revaluasi BMN adalah 102,34 persen dari target sebesar 356.888 Nomor Urut Pendaftaran BMN.

“Jumlah aset yang direvaluasi 356.888 item pada 2017, namun ternyata proses revaluasi mendapati BMN yang belum dicatat, karena itu jumlah aset menjadi 365.242 item. Artinya ada kelebihan 8.354 item dari yang ditargetkan di 2017," ungkap Isa di kantornya, Senin (15/1/2018).

Jumlah BMN sebanyak 356.888 ini nilai asetnya mencapai Rp 678 triliun. Namun, setelah direvaluasi menjadi 365.242 item, maka nilai asetnya menjadi Rp 2.499 triliun.

"Total nilai aset setelah revaluasi menjadi Rp 2.499 triliun dan ada kenaikan Rp 1.821 triliun berdasarkan revaluasi. Ada kenaikan 271 persen," jelasnya.

Lanjut Isa, tahun ini, pihaknya akan melanjutkan revaluasi untuk sekitar 500.000 item lagi, “Mudah-mudahan (revaluasi 2018) diselesaikan 8-9 bulan pertama sehingga enggak perlu sampai akhir tahun ini," ujarnya.

 

Berita ini diambil dari Kontan.co.id dengan judul: Revaluasi BMN, Aset Negara Naik 217% jadi Rp 2.499 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

Whats New
Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com