Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Venezuela Beri Tunjangan Rp 51.300 Per Bulan untuk Ibu Hamil

Kompas.com - 17/01/2018, 10:35 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNN Money

CARACAS, KOMPAS.com - Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengumumkan pemberian tunjangan bagi ibu hamil. Tunjangan tersebut sebesar 700.000 bolivar atau hanya setara sekitar Rp 51.300 per bulan.

Angka tersebut memang tampak besar dalam mata uang bolivar, namun dengan inflasi Venezuela yang sudah menyentuh ribuan persen, angka itu tidak ada artinya ketika dikonversikan ke dalam dollar AS. Maduro sendiri menyatakan angka tersebut kecil.

Mengutip CNN Money, Rabu (17/1/2018), ketika bayi lahir, maka tunjangan yang diterima para ibu akan ditambah 1 juta bolivar. Angka tersebut setara 5,48 dollar AS atau sekitar Rp 73.400 per bulan.

Maduro memperkirakan ada 150.000 orang ibu hamil yang akan menerima tunjangan tersebut. Syaratnya adalah mereka harus memiliki kartu tanda penduduk Venezuela, yang dianggap sebagai simbol dukungan terhadap Maduro.

Maduro tidak memberikan alasan spesifik mengenai kebijakan tunjangan tersebut. Meski besaran tunjangan yang diberikan amat sangat kecil, Maduro tetap memperoleh sambutan meriah dari para pendukungnya saat mengumumkan kebijakan itu.

Di tengah kondisi ekonomi yang anjlok, warga Venezula mengalami kekurangan pasokan obat-obatan, makanan, perlengkapan sanitasi, dan kebutuhan hidup sehari-hari lainnya. Tunjangan bagi para ibu hamil tersebut tetap akan membuat mereka kesulitan memenuhi kebutuhan hidup.

Hiperinflasi pun telah mengikis gaji warga Venezuela denfan cepat. Saat ini, 1 dollar AS setara dengan 182.000 bolivar, dibandingkan 41.000 bolivar pada November 2017 lalu.

Menurut Steve Hanke, profesor ekonomi terapan di Johns Hopkins University dan pakar hiperinflasi, angka inflasi di Venezuela pada tahun 2017 naik ke atas 4.000 persen.

Sebelumnya, Maduro telah memutuskan untuk menaikkan upah minimum bulanan beberapa kali. Pada November 2017, ia memberikan voucher Natal senilai 500.000 bolivar, saat itu setara 12 dollar AS atau sekitar Rp 160.000.

Akan tetapi, saat ini, angka tersebut hanya setata sekitar Rp 36.700. Voucher tersebut dibagikan kepada 4 juta keluarga.

Maduro juga berupaya mengendalikan harga. Awal bulan ini, ia memerintahkan pasar swalayan swasta untuk memangkas harga bahan-bahan pangan, membuat para pembeli kebingungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN Money
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com