Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Diduga Terkait dengan Peretasan Mata Uang Virtual

Kompas.com - 18/01/2018, 12:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNN Money

HONG KONG, KOMPAS.com - Sebuah laporan terbaru menunjukkan bahwa peretas yang terkait dengan Korea Utara menyerang investor dan pusat penukaran mata uang virtual. Peretasan terjadi ketika harga bitcoin melesat ke rekor tertinggi.

Mengutip CNN Money, Kamis (18/1/2018), perusahaan keamanan siber Recorded Future menjelaskan, malware yang digunakan dalam peretasan tersebut mirip dengan yang digunakan pada peretasan Sony Pictures, serangan ransomware WannaCry, dan peretasan terhadap bank sentral Banglades.

Berdasarkan malware-nya, Recorded Future meyakini bahwa peretasan yang terjadi pada akhir tahun 2017 lalu terhadap pusat penukaran mata uang virtual Korea Selatan dilakukan oleh kelompok bernama Lazarus. Kelompok ini adalah kelompok peretas yang sebelumnya terkait dengan Korea Utara.

Malware tersebut diciptakan antara pertengahan Oktober dan November 2017 lalu. Kala itu, harga bitcoin mulai menguat ke level tertinggi.

Beberapa mata uang virtual lainnya seperti ethereum dan monero juga melesat tinggi harganya.

Baca juga : Bitcoin Untungkan Korea Utara, Mengapa?

"Kampanye (peretasan) pada akhir 2017 ini merupakan kelanjutan dari minat Korea Utara terhadap mata uang virtual, yang sekarang ini kita tahu mencakup kegiatan yang lebih luas, termasuk penambangan, ransomwate, dan pencurian," kata periset Recorderd Future Juan Andres Guerrero-Saade dan Priscilla Moriuchi.

Laporan tersebut tidak menjelaskan bagaimana suksesnya serangah peretasan itu. Ini termasuk upaya pencurian kata sandi pengguna penukaran mata uang virtual.

Banyak mata uang virtual dirancang untuk beriperasi di luar kontrol pemerintah atau perbankan.

Ini menarik bagi Korea Utara, di mana pada saat yang sama AS menjatuhkan sanksi pelarangan masuk ke sistem keuangan internasional karena program senjata nuklir yang dijalankannya.

Laporan sebelumnya yang dirilis perusahaan keamanan siber dan pemerintah Korea Selatan menyatakan, para peretas Korea Utara telah menyerang penukaran mata uang virtual pada pertengahan tahun lalu.

Korea Utara menyatakan tidak terlibat dalam serangan peretasan internasional, namun tak merahasiakan pula minatnya terhadap bitcoin dan mata uang virtual lainnya.

Kompas TV Bitcoin terus menjadi sorotan pelaku sektor keuangan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Earn Smart
Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com