Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsorsium BUMN Siap Caplok Bank Muamalat?

Kompas.com - 18/01/2018, 13:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI) bisa gagal menguasai Bank Muamalat. Kini, muncul calon penantang tangguh yang bakal mengganjal agenda perusahaan sekuritas tersebut untuk menguasai bank syariah pertama di Indonesia itu.

Mengutip Kontan.co.id, Kamis (18/1/2018), konsorsium BUMN yang dipimpin oleh Bahana Sekuritas sudah merancang masuk ke Bank Muamalat.

Bahana juga akan menggandeng Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) untuk masuk Bank Muamalat. 

Upaya Bahana-BPKH bahkan sudah mendapat lampu hijau DPR. Achmad Mustaqim, anggota Komisi VIII DPR menyatakan, rencana ini mencuat dan jadi salah satu poin rapat antara Komisi VIII DPR dengan BPKH yang membahas rencana strategis (renstra) badan pengelola dana haji itu, pertengahan Oktober 2017.

Menurut Achmad, BPKH bisa berinvestasi langsung di perusahaan. DPR pun mengusulkan agar BPKH mengkaji penempatan investasi di Bank Muamalat. Pertimbangannya, Bank Muamalat merupakan pioner perbankan syariah

Di sisi lain, BPKH juga memerlukan infrastruktur seperti gedung, SDM, dan lainnya. "Dengan masuk Bank Muamalat, misalnya, BPKH tak perlu menyewa gedung agar lebih efisien," tutur Achmad kepada Kontan, Rabu (17/1).

Ia menambahkan, akhir Maret 2018, masa transisi dan peralihan pengelolaan dana haji dari Kementerian Agama ke BPKH selesai. Harapannya, awal April tahun ini, kajian mengenai investasi BPKH di Bank Muamalat juga sudah tuntas bin jelas.

Achmad menambahkan, sesuai aturan, maksimal 5 persen dari total dana kelolaan haji bisa diinvestasikan langsung. Sebagai gambaran, Desember 2017, dana haji yang akan dikelola BPKH tahun ini mencapai Rp 99,6 triliun.

Anggito Abimanyu, Anggota Badan Pelaksana BPKH, tak bersedia mengonfirmasi kabar tersebut. Dia hanya menyatakan, selama ini mayoritas dana haji diinvestasikan dalam bentuk deposito atau produk lain di bank umum syariah (BUS) maupun unit usaha syariah (UUS).

Tahun ini, BPKH menargetkan, investasi dana haji sebesar 50 persen di BUS atau UUS. Lalu sebanyak 20 persen di sukuk, kemudian 5 persen di emas, 15 persen di investasi langsung, serta 10 persen di investasi lainnya, tanpa menyebutkan detil jenis investasinya.

"Kami menunggu arahan pemerintah. Mungkin Februari nanti sudah akan bisa ketahuan ke mana," ujarnya.

Anggota Badan Pelaksana BPKH Beny Witjaksono, menambahkan peluang BPKH menempatkan investasi langsung di Bank Muamalat atau bank syariah lainnya itu ada. "Kami selalu melihat dan mempelajari semua kesempatan investasi," kata Beny.

Jika terwujud, rencana PADI masuk Bank Muamalat bisa terganjal. Namun demikian, Setiawan Ichlas, pemegang saham Minna Padi kepada Kontan, Selasa (16/1), menyatakan, pihaknya tetap melanjutkan rencana mengakuisisi Bank Muamalat.

 

Berita ini diambil dari Kontan.co.id dengan judul: Bank Muamalat menjadi rebutan  


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com