Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rayakan Reformasi Pajak AS, Semua Pegawai Apple di Dunia Dapat Bonus Rp 33,5 Juta

Kompas.com - 18/01/2018, 14:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNN Money

NEW YORK, KOMPAS.com - Raksasa teknologi Apple Inc menyatakan bakal menciptakan 20.000 lapangan kerja di AS dalam 5 tahun mendatang. Tidak hanya, Apple juga akan menanamkan modal sebesar 30 miliar dollar AS di fasilitas-fasilias produksinya di AS.

Seperti diwartakan CNN Money, Kamis (18/1/2018), sumber menyatakan bahwa Apple juga menginformasikan kepada seluruh karyawannya di dunia bahwa mereka akan menerima bonus sebesar 2.500 dollar AS atau setara sekitar Rp 33,5 juta per orang. 

Pembagian bonus itu sebagai respon atas kebijakan perpajakan yang baru di AS. Bonus akan diterima oleh pegawai dengan level tertentu.

Saat ini, Apple memiliki sekitar 123.000 orang karyawan di seluruh dunia. Sekitar 84.000 orang di antaranya berada di AS.

Baca juga : Rayakan RUU Pajak, Miliarder dan Perusahaan AS Tebar Bonus untuk Karyawan

Kebijakan perpajakan yang baru juga membuat AS menerima penerimaan pajak yang besar dari Apple. Sebab, perusahaan besar seperti Apple tidak lagi menghindari pembayaran pajak atas laba internasionalnya dengan menempatkan dana di luar AS.

Perusahaan-perusahaan tersebut harus membayar pajak, baik jika mereka memulangkan dananya ke AS atau tidak. Dengan kebijakan pajak yang baru ini, Apple akan memulangkan pembayaran pajak sebesar 38 miliar dollar AS.

"Pembayaran sebesar itu adalah yang terbesar yang pernah terjadi," tulis Apple dalam keterangan resminya.

Apple juga menyatakan rencananya untuk menginvestasikan 30 miliar dollar AS untuk seluruh fasilitas produksinya di AS. Apple pun akan menyerap 20.000 tenaga kerja di kantor-kantor yang sudah ada dan kampus baru yang lokasinya masih dirahasiakan.

Baca juga : Reformasi Pajak Akan Genjot Pertumbuhan Ekonomi AS

Kampus ini akan memberikan dukungan teknikal bagi konsumen. Adapun istilah kampus disebut Apple sebagai tempat di mana pegawai Apple dari seluruh divisi melaporkan pekerjaannya, saat ini ada di Silicon Valley, California dan Austin, Texas.

Kompas TV Reformasi pajak Amerika Serikat akan membuat dana dari negara berkembang ditarik untuk ditanam di AS.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com