Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BUMN China Minati Proyek Pelabuhan Kuala Tanjung II

Kompas.com - 18/01/2018, 15:53 WIB

MEDAN, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia I, Bambang Eka Cahyana menyebutkan, BUMN asal China berminat terhadap proyek pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung Tahap II di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara.

"Banyak asing yang minat, China itu agresif sekali," kata Bambang Eka Cahyana, saat ditemui di Medan, Kamis (18/1/2018).

Menurut dia, terdapat beberapa perusahaan milik pemerintah China yang tertarik terhadap proyek tersebut. "BUMN China, ada beberapa," katanya.

Bambang menyebut, saat ini pihaknya sedang bernegosiasi dengan perusahaan Belanda Port of Rotterdam Authority untuk proyek tersebut. Namun negosiasi masih sangat alot, terutama tentang bagi hasil.

Baca juga: RI Akan Tawarkan Pelabuhan Kuala Tanjung dan Bitung pada KTT OBOR

"Mereka karena korporasi juga hitung-hitungan, kita mendapat return 11 persen sudah oke, tapi mereka minta 15 persen, artinya tarif harus tinggi. Saya lagi negosiasi dengan mereka," katanya.

Dia mengatakan, pinjaman kepada Rotterdam sebesar enam persen, apabila pengembalian 11 persen maka sudah dua kali lipat.  "Anda enggak bisa begitu, kalau serius 11 persen sudah oke, sudah double karena ini juga dalam dollar AS. Ya mungkin karena asing kalau ada apa-apa investasi ditinggal," ucapnya.

Sementara negosiasi dengan Rotterdam sedang berproses lanjut dia, pihaknya tidak menutup kemungkinan tawaran dari investor asing lainnya.  "Yang penting tidak menuntut return sebesar itu," ujarnya.

Menurut dia, sebetulnya banyak investor yang berminat, tetapi masih menunggu dan memantau (wait and see) keseriusan pemerintah dalam menjamin infrastruktur, seperti jalan tol, jalur kereta api, pasokan listrik dan gas.

"Seberapa serius pemerintah membangun infrastruktur pendukung, bangun pelabuhan itu gampang, begitu bicara jalan tol, jalur KA, enggak gampang. Mereka menunggu itu," sebutnya.

Dia mengatakan, pihaknya juga akan membangun kawasan industri untuk menggenjot volume barang di pelabuhan yang akan menjadi hub internasional tersebut.  "Tantangannya bagaimana mendorong terjadinya hilirisasi produk. Strategi kami mengembangkan dulu kawasan industrinya, tanpa ada kawasan industri tidak bisa menghasilkan kargo," kata Bambang.

Pihaknya menargetkan dalam jangka waktu lima tahun atau saat dijadikan hub internasional Pelabuhan Kuala Tanjung akan bisa menampung satu juta TEUs kargo.

Pelabuhan Kuala Tanjung Tahap II sendiri dibangun di atas lahan seluas 3.000 hektar di mana kebutuhan investasi mencapai Rp 30 triliun.

Sementara Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku membuka peluang investasi asing di Pelabuhan Kuala Tanjung, termasuk China.  "Enggak apa-apa. Ini kan mereka investor potensial. Jadi, indikasikan ada negara lain juga," sebutnya.

Kompas TV Pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara Sumatera Utara sudah mencapai sembilan puluh dua persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com