Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Depan Jokowi, Ketua OJK Yakin Pertumbuhan Ekonomi Tembus 5,4 Persen

Kompas.com - 18/01/2018, 20:42 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Pramdia Arhando Julianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri pertemuan Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan di Hotel Ritz Carlton, Pasific Place, Jakarta, Kamis (18/1/2018).

Mengenakan pakaian batik bercorak coklat, Presiden Jokowi hadir bersama dengan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan beberapa menteri kabinet kerja.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan, saat ini merupakan momentum yang tepat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional di tengah kondisi makroekonomi dan sektor jasa keuangan yang kondusif.

“Kami yakin sektor jasa keuangan mampu mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi tahun 2018 sebesar 5,4 persen,” kata Wimboh.

Baca juga : Industri Game dan Animasi Kesulitan Akses Pembiayaan Perbankan

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi 2018 akan didukung oleh solidnya indikator sektor jasa keuangan baik dari sisi pemodalan dan likuiditas, maupun tingkat risiko yang terkendali.

Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) perbankan mencapai 23,36 persen. Sementara itu, Risk-Based Capital (RBC) industri asuransi umum dan asuransi jiwa juga berada di level tinggi, yaitu 310 persen dan 492 persen.

Adapun tingkat risiko kredit perbankan pun terkendali, dengan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) 2,59 persen gross dan 1,11 persen net, dengan tren yang menurun. Rasio Non-Performing Financing (NPF) perusahaan pembiayaan juga mengalami penurunan menjadi 2,96 persen.

Kredit perbankan sampai Desember 2017 tercatat sebesar Rp 4.782 triliun atau tumbuh 8,35 persen secara tahunan (yoy).

Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan tercatat sebesar Rp 5.289 triliun, tumbuh 9,35 persen (yoy). Pertumbuhan intermediasi perbankan juga diikuti dengan tren penurunan suku bunga, di mana sepanjang tahun 2017, suku bunga deposito turun sebesar 65 basis poin (bps) dan suku bunga kredit turun 77 bps.

"Kuatnya tingkat permodalan, ketersediaan likuiditas yang memadai, serta terkendalinya tingkat risiko memberikan landasan yang kuat bagi sektor jasa keuangan untuk lebih proaktif dalam menyediakan sumber pendanaan untuk mendorong percepatan pertumbuhan perekonomian domestik," ungkap Wimboh.

Adapun OJK memperkirakan kredit dan DPK perbankan berpotensi untuk tumbuh di kisaran 10 sampai 12 persen tahun ini. Optimisme untuk memacu pertumbuhan turut diperlihatkan pula oleh pelaku industri jasa keuangan, sebagaimana tercermin dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2018.

Pelaku industri jasa keuangan menargetkan ekspansi kredit dan DPK masing-masing sebesar 12,23 persen dan 11,16 persen.

Wimboh mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi tahun 2017 di prediksi mencapai 5 sampai 5,1 persen, hal itu didukung oleh nilai tukar upiah yang stabil, inflasi yang rendah sebesar 3,61 persen year on year.

"Keseimbangan eksternal yang membaik ditandai oleh surplus neraca perdagangan 11,8 miliar dollar AS, defisit APBN yang terkendali sebesar 2,42 persen terhadap PDB, dan kecenderungan suku bunga yang terus menurun," kata Wimboh.

Kemudian, sepanjang tahun 2017,  suku bunga deposito telah turun 65 basis poin (bps) dan suku bunga kredit turun 77 bps. Begitu pula reformasi struktural yang dilakukan pemerintah, telah berhasil meningkatkan kepercayaan investor.

"Selama tahun 2017, kepercayaan itu ditunjukkan oleh arus dana masuk yang cukup besar ke pasar modal domestik," paparnya.

Sementara itu, pergerakan IHSG juga dalam tren yang meningkat dan tumbuh 20 persen pada tahun 2017, serta ditutup pada level tertinggi sepanjang sejarah yaitu 6.355,65.

Pertumbuhan IHSG ini lebih tinggi dari pertumbuhan indeks saham Singapura, Thailand dan Malaysia.

Dengan ini, OJK optimis pertumbuhan ekonomi di tahun 2018 ini akan mencapai 5,4 persen. "Pertumbuhan ekonomi domestik ini juga sejalan dengan pemulihan kondisi ekonomi global," kata Wimboh.

Kompas TV Pendapatan negara di sektor perpajakan, bahkan yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com