Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Biarkan yang Politik ya Politik, Ekonomi ya Ekonomi..."

Kompas.com - 19/01/2018, 08:45 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengharapkan pelaku usaha untuk tidak khawatir terkait gelaran pemilihan umum kepala daerah atau pilkada serentak pada tahun 2018 ini.

Menurut Presiden, sejak beberapa tahun kebelakang memang Indonesia selalu diwarnai dengan perhelatan akbar pilkada serentak.

"Pengusaha kalau saya tanya kok enggak berani ekspansi dan investasi. Jawabannya mereka, ini masih tahun politik dan ada pilkada. Padahal sejak 2015-2016-2017 ada pilkada. Tahun 2018 pilkada di 171 provinsi," kata Presiden saat menghadiri Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan di Hotel Ritz Carlton, Pasific Place, Jakarta, Kamis (18/1/2018).

Baca juga : Jokowi: Perbankan Jangan Asyik Mengumpulkan DPK...

Menurutnya, perhelatan investasi dan bisnis harus terus berjalan dan tidak menghawatirkan yang berlebih karena adanya pilkada serentak.

"Biarkan yang politik ya politik, ekonomi ya ekonomi, tetap harus jalan, ini yang saya terus sampaikan kepada pengusaha," jelas Presiden.

Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Badan Perencanaan Nasional (Bapennas), Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa para pelaku usaha tak perlu khawatir untuk berinvestasi pada tahun 2018.

Menurut Bambang, meskipun pada tahun 2018 akan ada pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak di 171 kabupaten dan kota serta provinsi, hal ini tidak akan mengganggu jalur perokonomi di Indonesia.

Baca juga : Laju Ekonomi Tak Kencang, Jokowi Akui Masih Banyak Masalah di Lapangan

Bambang berharap Indonesia bisa seperti negara-negara lain contohnya Jepang atau Korea Selatan yang meskipun sedang ada pemilu, perekonomiannya tidak terganggu atau seperti biasa.

"Saya harapkan Indonesia seperti negara-negara lain. Silahkan ada dinamika soal pergantian kepala daerah atau politik tingkat nasional. Namun mudah-mudahan tidak mempengaruhi perekonomian," ujar Bambang.

Baca juga : Tahun Politik, IPO di Bursa Efek Indonesia Diprediksi Tetap Ramai

Kompas TV Simak dialognya dalam Sapa Indonesia Malam berikut ini!


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com