JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan memprioritas impor garam untuk kalangan industri. Salah satunya dengan memberikan kemudahan kalangan industri untuk mengimpor garam.
Hal tersebut dinyatakan, Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto sesuai melakukan rapat tentang garam di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (19/1/2018).
Baca juga : Impor Garam Mengusik Menteri Susi
"Garam untuk industri itu tidak boleh terganggu berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2015. Kami mempermudah importasi garam untuk industri," ujar dia.
Airlangga menuturkan, salah satu kemudahaannya dengan memberikan persyaratan rekomendasi yang mudah dipenuhi oleh kalangan industri. Dengan begitu, impor garam bisa dilakukan tanpa menunggu lama.
Baca juga : Impor Garam, Tonggak Pemerintah Benahi Tata Niaga Garam
Namun sayangnya, dia tidak menjelaskan lebih lanjut terkait dengan persyaratan rekomendasi tersebut.
"Karena selama ini diberikan model rekomendasi-rekomendasi tidak jelas itu mengakibatkan kemudahan berbisnis kita terganggu. Pengembangan ekonomi kita juga bisa terganggu," tutur dia.
Meski demikian, Airlangga belum memastikan berapa jumlah garam yang akan diimpor oleh kalangan industri. Menurut dia, kebutuhan garam disesuaikan dengan kebutuhan industri.
"Sudah ada datanya dari masing-masing pabrik, tetapi yang penting adalah kemudahan impor sehingga tenaga kerja bisa terlindungi dan iklim investasi bisa berkembang," pungkas dia.
Baca juga : Ketika Pemain Lama Kehilangan Manisnya Impor Garam
Seperti diberitakan sebelumnya, produksi garam nasional secara keseluruhan hingga minggu pertama November 2017 diprediksi sebesar 1,2 juta ton.
Ketua Asosiasi Petani Garam Rakyat Indonesia (APGRI), Jakfar Sodikin mengatakan, prediksi tersebut sudah dihitung dengan milik PT Garam.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.