Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Optimisme Pelaku Bisnis di Dunia Diestimasi Menguat di 2018

Kompas.com - 21/01/2018, 15:04 WIB

KOMPAS.com - Hasil survei global terbaru dari Grant Thornton International Business Report (IBR) menyebutkan jika di 2018 optimisme pelaku bisnis di dunia akan meningkat. Dengan demikian, sejumlah korporasi malah akan menambah jumlah karyawannya, bukan menguranginya.

Menurut Grant Thornton International, tingginya optimisme bisnis tersebut didorong dari tiga kekuatan ekonomi dunia, yakni Amerika Serikat, China, dan Jepang.

Hasil IBR tersebut berdasarkan wawancara lebih dari 2.500 pejabat di jenjang eksekutif, managing director, chairman atau eksekutif senior lainnya dari semua sektor industri.

Wawancara ini dilakukan sepanjang November dan Desember 2017. IBR sendiri sudah dilakukan sejak 1992 di sembilan negara Eropa. Saat ini IBR juga memberikan wawasan dan pandangan bisnis ke lebih dari 10.000 perusahaan per tahun di 36 negara.

Baca juga : Survei BI: Desember 2017, Optimisme Konsumen Indonesia Menguat

Hasil survei menunjukkan Amerika Serikat mencatat optimisme bisnis di angka 74 persen, naik dari tahun lalu yang hanya 54 persen.

Sedangkan China mencatat angka tertinggi di satu dekade terakhir, yakni 78 persen, dan Jepang berada di level 3 persen, ini angka positif pertama dalam tiga tahun terakhir bagi Negeri Matahari Terbit itu.

Tingginya tingkat optimisme tersebut mendorong banyak perusahaan di dunia untuk menambah jumlah pekerja demi memenuhi permintaan pasar, meski tren otomasi di segala sektor usaha sedang berlangsung.

Optimisme bisnis ini sejalan dengan iklim permintaan yang cukup sehat. Indikasinya adalah proporsi perusahaan yang khawatir atas pelemahan permintaan turun mencapai titik terendah sepanjang satu dekade survei IBR, hanya 23 persen.

Hasil menarik lainnya, perusahaan-perusahaan tak ragu menaikkan harga. Dari hasil survei, 36 persen perusahaan akan melakukannya di tahun ini dan 50 persen perusahaan optimistis memperoleh keuntungan yang lebih besar atau meningkat 10 persen dari tahun sebelumnya.

Tingginya optimisme bisnis tersebut disikapi dunia usaha dengan peningkatan rencana perekrutan lebih banyak pekerja sehingga mampu mencetak rekor tertinggi dalam kurun waktu satu dekade terakhir, yakni mencapai 40 persen. Ini naik 11 persen dibanding tahun sebelumnya.

Investasi Masih Lemah

Namun, hal cukup kontras tampak dari jumlah pelaku bisnis yang berencana meningkatkan investasinya pada pembangunan pabrik dan mesin di 2018 hanya sebesar 36 persen.

Atau hanya mengalami kenaikan 3 persen dari tahun sebelumnya. Ini tergolong rendah, jika dibandingkan kenaikan rencaran perusahaan merekrut lebih banyak pekerja.

Di sisi lain, hasil survei juga mencatat rencana perusahaan menambah investasi di sektor teknologi pada kuartal akhir 2017 menurun menjadi 44 persen dibandingkan kuartal sebelumnya yang 47 persen.

Baca juga : Wapres Jusuf Kalla: Genjot Investasi, Suku Bunga Harus Turun Perlahan

Meski berbagai indikator masih menunjukkan tren positif dan potensi peningkatan usaha cukup tinggi, Grant Thornton mengingatkan pentingnya keseimbangan investasi dan mengambil langkah signifikan untuk meningkatkan produktivitas.

Halaman:



Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com