Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggaran Bansos Naik, Saham Sektor Konsumer Menarik

Kompas.com - 23/01/2018, 10:52 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBN) 2018 menaikkan anggaran belanjan untuk bantuan sosial. Keputusan tersebut diyakini bakal menopang pemulihan daya beli masyarakat kelas menengah-bawah.

Analis Bahana Sekuritas Michael Setjoadi menuturkan, sepanjang tahun ini pemerintah akan mendorong dan meningkatkan jumlah masyarakat penerima subsidi bantuan pangan nontunai dari yang sebelumnya penerima subsidi beras.

"Hal ini akan meningkatkan pendapatan rumah tangga serta mendorong penjualan barang konsumer yang bergerak cepat," ujar Michael dalam laporannya, Selasa (23/1/2018).

Dalam APBN 2018, pemerintah meningkatkan alokasi bantuan sosial sekitar 33 persen menjadi Rp 78,2 triliun dari alokasi tahun lalu sekitar Rp 59 triliun. Ini seiring dengan konversi program subsidi beras (rastra) menjadi Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT).

Baca juga: Laju Reksa Dana Saham Lampaui Kinerja IHSG

Kenaikan ini akan meningkatkan pendapatan setiap rumah tangga setiap bulannya sekitar Rp 100.000 atau setara 9,5 persen rata-rata konsumsi rumah tangga.

Saat ini pun telah berdiri sekitar 7.733 e-warong tersebar di Sumatera dan Jawa, sebagai tempat bagi masyarakat untuk mendapatkan subsidi bahan pokok. Adapun 1,42 juta rumah tangga telah beralih ke program BPNT dari yang sebelumnya penerima rastra.

"Pemerintah menargetkan tahun ini sekitar 10 juta rumah tangga dengan pendapatan di bawah upah minimum regional (UMR) atau masuk dalam kategori masyarakat miskin, yang akan mendapatkan BPNT," tutur Michael.

Dengan melihat program pemerintah yang masih ingin meningkatkan bantuan sosial sepanjang tahun ini demi menopang daya beli masyarakat bawah, Bahana masih merekomendasikan beli untuk saham-saham konsumer terkait bahan pokok, seperti PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan target harga Rp 10.600 per saham.

Selain  itu juga saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dengan target harga Rp 2.700 per saham dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) dengan target harga Rp 1.430 per saham.

Bahana memperkirakan ekonomi nasional akan tumbuh sekitar 5,2 persen karena multiplier effect alias dampak rentetan dari stabilitas kenaikan harga komoditas dunia yang mendorong ekspansi perekonomian.

Langkah Presiden Jokowi dinilai mendorong pembangunan infrastruktur masih akan berlanjut, ditambah kenaikan alokasi bantuan sosial dalam APBN 2018, akan menopang pemulihan daya beli masyarakat kelas menengah-bawah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com