Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaga Stabilitas Sistem Keuangan, KSSK Optimalkan Bauran Kebijakan

Kompas.com - 23/01/2018, 12:28 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyatakan sistem keuangan Indonesia pada kuartal IV 2017 berada dalam kondisi normal. Pernyataan itu didapat sebagai kesimpulan dari rapat anggota KSSK yang digelar pada Senin (22/1/2018) malam dan diumumkan melalui konferensi pers di gedung Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (23/1/2018) siang.

"KSSK optimis kondisi stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan tetap terkendali dalam rangka mendukung momentum pertumbuhan ekonomi nasional dengan ditopang resiliensi perekonomian yang kian membaik," kata anggota KSSK sekaligus Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers.

Ani menjelaskan, kondisi yang terkendali ditandai dengan tingkat inflasi yang rendah dan sesuai target, neraca transaksi berjalan pada tingkat yang sehat, stabilnya aliran masuk modal asing, nilai tukar rupiah yang terjaga, cadangan devisa yang menguat, hingga faktor penentu lainnya.

Menanggapi kondisi baik seperti ini, Ani mengungkapkan KSSK akan mengoptimalkan bauran kebijakan dari berbagai aspek. Bauran kebijakan dilakukan agar Indonesia siap menghadapi berbagai tantangan yang dapat mengganggu kesinambungan dan stabilitas sistem keuangan di masa mendatang.

Baca juga : KSSK Waspadai Risiko Arah Kebijakan AS

"Bauran kebijakan dari sisi fiskal, moneter, makro, dan mikroprudensial," tutur Ani.

Adapun tantangan yang dimaksud oleh Ani ada yang merupakan tantangan eksternal dan dari domestik. Tantangan eksternal yang harus diwaspadai adalah rencana lanjutan kenaikan Fed funds rate dan normalisasi neraca bank sentral AS, normalisasi moneter negara maju, moderasi pertumbuhan ekonomi di China, serta dinamika geopolitik.

Dari domestik, tantangannya yakni dampak kenaikan harga minyak dunia terhadap inflasi atau subsidi, aliran dana nonresiden pada pasar keuangan, tingkat permintaan kredit, persepsi pasar menjelang Pilkada serentak 2018, hingga bitcoin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com