Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisa Kok, Menikmati Gaya Hidup Tanpa Menjebol Kantong

Kompas.com - 24/01/2018, 08:00 WIB

KOMPAS.com - Siapa, sih, yang tidak ingin menikmati gaya hidup serba mentereng? Mengikuti tuntutan gaya hidup bukanlah hal yang terlarang selama Anda menjalankannya sesuai kemampuan finansial.

Yang banyak disalahpahami selama ini adalah, ketika seseorang mengikuti tuntutan gaya hidup tapi di saat yang sama kebutuhan primernya terabaikan.

Lebih parah lagi bila hanya demi menuruti gaya hidup, seseorang sampai rela memakai duit utang. Inilah yang melahirkan anggapan bahwa gaya hidup identik sebagai langkah pemborosan.

Apa itu benar? Belum tentu, lho. Anda bisa tetap menikmati gaya hidup tanpa harus menjebol isi kantong.

Berikut ini strategi keuangan dari HaloMoney.co.id agar Anda bisa memiliki gaya hidup tanpa menjebol kantong:

1.Bedakan antara kebutuhan dan gaya hidup

Mungkin Anda bosan mendengar tips ini. Tapi, ini memang benar. Apa perbedaan antara kebutuhan dan lifestyle?

Kebutuhan adalah segala sesuatu yang Anda butuhkan agar dapat bertahan hidup. Mulai dari makanan, minuman, pakaian, rumah tinggal.

Misalnya, supaya Anda tidak sampai jatuh sakit, Anda perlu makan menu seimbang minimal 1700 kalori sehari.

Makanan menu seimbang bisa Anda penuhi dengan memasak sendiri atau membeli menu di warung sederhana.

Nah, gaya hidup adalah, ketika Anda memilih memenuhi kebutuhan makan tersebut di restoran ternama yang mahal.

Tanpa makan di restoran mahal itu pun Anda akan tetap bertahan hidup. Itulah perbedaan mendasar antara kebutuhan dan gaya hidup.

Maka itu sebelum terpikir untuk mengikuti tuntutan gaya hidup, ada baiknya Anda terlebih dulu melihat kondisi keuangan Anda. Apakah kebutuhan primer Anda sudah aman? 

Apakah Anda masih menanggung banyak utang yang mendesak dibereskan? Jangan sampai terjadi, Anda gengsi makan di warung sederhana namun tiap jelang akhir bulan, Anda terpaksa berutang karena tidak memiliki uang tersisa untuk menutup kebutuhan hidup.

2.Buat rekening khusus gaya hidup

Supaya Anda bisa menikmati gaya hidup tanpa perlu membobol isi kantong, Anda perlu menyiapkan khusus rekening untuk keperluan bersenang-senang gaya hidup.

Caranya mudah. Setiap mendapatkan penghasilan, pastikan Anda selalu disiplin membagi anggaran sesuai rencana dan kebutuhan.

Prioritas penggunaan penghasilan yang utama adalah untuk kebutuhan bertahan hidup, anggaran untuk cicilan utang, anggaran untuk kebutuhan hari depan melalui menabung atau investasi, baru setelah itu anggarkan untuk kebutuhan gaya hidup.

Selama kebutuhan yang utama sudah terpenuhi, Anda bebas menentukan berapa yang perlu dibelanjakan untuk gaya hidup.

Namun, supaya tidak bablas, Anda batasi saja anggaran untuk gaya hidup ini maksimal 10% dari penghasilan.

3.Manfaatkan diskon dan voucher

Saat ini banyak peluang mendapatkan harga lebih murah melalui voucher atau cashback melalui aplikasi-aplikasi di ponsel pintar.

Seperti Shopback, Fave Groupon, Disdus, dan lain sebagainya. Dengan memanfaatkan voucher, Anda bisa lebih murah membayar kebutuhan yang sama.

4.Optimalkan transaksi nontunai

Berbagai macam alat transaksi nontunai bisa membantu Anda lebih hemat dalam berbelanja atau bertransaksi, termasuk untuk kebutuhan gaya hidup.

Misalnya, kartu e-money. Penerbit e-money biasanya memberikan iming-iming atau benefit bila e-money nya digunakan.

Manfaatkan benefit tersebut untuk mendukung transaksi seputar gaya hidup. Bila Anda jeli, Anda bisa menghemat cukup besar pengeluaran gaya hidup dengan cara ini.

5.Kartu kredit bisa sangat membantu

Kartu kredit sering memberikan promo atau tawaran berbagai macam fitur yang bisa membantu Anda bertransaksi lebih hemat. Misalnya, untuk berbelanja seringkali ada promo buy 1 get 1, cashback, cicilan 0 persen atau memanfaatkan reward point.

Namun, karena alat transaksi nontunai ini berbasis pinjaman, Anda perlu memastikan bisa disiplin membayar transaksi kartu kredit ini sebelum jatuh tempo. Dan, pastikan Anda selalu membayar penuh setiap tagihan yang datang.

Berita ini merupakan konten kerja sama dengan HaloMoney.co.id. Kompas.com tidak bertanggungjawab atas isi tulisan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com