Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akomodasi Kebutuhan Investasi, BP Batam Pastikan Ketersediaan Lahan

Kompas.com - 24/01/2018, 12:08 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (BP) Batam saat ini sedang mendata dan berkomunikasi dengan sejumlah pemilik lahan dalam rangka mendukung masuknya investasi di sana.

Ketersediaan lahan dinilai penting agar jangan sampai ketika investor sudah sepakat, tetapi masih kesulitan cari lahan untuk ekspansi bisnisnya di sana.

"Kami sedang proses memperbaiki administrasi lahan. Lahan yang kami lihat tidur atau tidak terpakai akan dicek pemiliknya, ajak kerja sama untuk membangun di lahan tersebut," kata Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta Pusat, Selasa (23/1/2018) malam.

Lukita menuturkan, ada sekitar lima sampai enam ribu hektare lahan tidur yang ada di sana dan bisa dikerjasamakan untuk mewadahi kegiatan investasi.

Proses administrasi lahan tersebut dilakukan secara bertahap, mengingat kawasan lahan tidur yang cukup luas dan pendataan terhadap pemilik lahan yang butuh waktu.

"Saya memaksa pemilik lahan untuk membangun atau kerja sama dengan investor," tutur Lukita.

Selain memastikan ketersediaan lahan, pihaknya juga bekerja sama dengan pemerintah daerah membangun mal pelayanan publik. Mal itu nantinya akan mempermudah para investor, karena semua lembaga terkait akan berada di satu tempat sehingga layanan dari perizinan sampai keperluan lainnya dapat diurus bersamaan.

Dari awal 2018, sudah ada dua investasi dari perusahaan asal China yang diteken oleh Lukita. Selain itu, juga ada investasi yang masuk untuk fasilitas perakitan handphone dengan kapasitas besar dari Xiaomi, Asus, dan Nokia.

BP Batam menargetkan angka pertumbuhan ekonomi di sana meningkat sampai 7 persen tahun 2018. Target itu ditetapkan untuk mendongkrak kinerja BP Batam, di mana pada tahun-tahun sebelumnya sempat terpuruk dengan tingkat pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 5,4 persen (2016) dan di bawah 2 persen (2017).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com