TUNGKAL ULU, KOMPAS.com - Asian Agri, perusahaan pengolahan kelapa sawit, menargetkan membangun 20 Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) hingga 2020.
Proyek ini sudah dimulai sejak 2015 dan sudah terbangun enam PLTBg di wilayah Sumatera hingga 2017. Pembangunannya sepenuhnya menggunakan dana perusahaan.
Di 2018, Asian Agri menargetkan menyelesaikan 10 PLTBg di setiap pabrik pengolahan minyak sawit mentah (CPO). Pendanaan pembangunan masih sepenuhnya dari dana perusahaan.
Mengawali 2018, PLTBg ketujuh dibangun di pabrik PT Inti Indosawit Subur di Tungkal Ulu, Jambi. Peresmian PLTBg ini dilakukan oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Gubernur Jambi Zumi Zola pada Rabu (24/1/2018).
Baca juga : Menteri ESDM Resmikan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas di Tungkal Ulu
Head of Mill Asian Agri, James Sembiring mengatakan, total biaya pembangunan atau investasi satu PLTBg sebesar 6 juta dollar AS atau sekitar Rp 80 miliar.
Dengan demikian berdasarkan hitungan kasar Kompas.com, total biaya membangun 20 PLTBg tersebut mencapai 120 juta dollar AS atau sekitar Rp 1.600 miliar.
"Investasi sebanyak Rp 80 miliar rupiah tersebut paling banyak untuk instalasi biogas. Satu PLTBg terdiri dari instalasi dan engine (mesin)," kata James.
Dia mengatakan, nilai investasi juga mencakup sinkronisasi jaringan listrik ke PT PLN dengan titik transaksi sekitar 2 kilometer.
Baca juga : Asian Agri Manfaatkan Limbah Industri Sawit Jadi Biogas untuk PLTBG
"Dari kapasitas terpasang 2,2 mega watt kami hanya pakai separuhnya. Sekitar 1,5 mega watt akan kami alirkan ke masyarakat melalui PLN," kata James yang enggan membeberkan skema kerja sama antara Asian Agri dengan PLN.
Ajang Pembuktian
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.