Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Teknologi, Akankah Profesi Agen Asuransi Hilang?

Kompas.com - 24/01/2018, 17:11 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemajuan teknologi dan digitalisasi kini sudah terjadi di banyak lini kehidupan sehari-hari. Industri asuransi pun tidak terhindar dari perkembangan teknologi yang pesat dan memunculkan ragam layanan inovatif.

Membeli premi asuransi pun kini semakin mudah. Anda tidak perlu repot mencari agen asuransi, sebab Anda bisa dengan mudah membeli premi secara daring melalui ponsel Anda.

Dengan demikian, apakah profesi agen asuransi perlahan akan menghilang ditelan kemajuan zaman? Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim memandang, profesi sebagai agen asuransi tidak akan hilang di Indonesia.

Hendrisman menyatakan, setidaknya hingga 10 tahun ke depan agen asuransi akan tetap ada di Indonesia meski kemajuan teknologi kian pesat. Peran agen asuransi, imbuh dia, tidak bisa dihilangkan.

Baca juga : AAJI Dorong Industri Asuransi Jiwa Ikuti Perkembangan Teknologi

"Terlepas dari pasar ini sudah ada kemajuan teknologi, tapi satu hal yang belum bisa diubah saat ini di Indonesia beli asuransi itu ada faktor emosional," kata Hendrisman di Rumah AAJI Jakarta, Rabu (24/1/2018).

Hendrisman menuturkan, masyarakat Indonesia pun masih membutuhkan agen asuransi untuk menjelaskan produk, layanan, dan manfaat asuransi jiwa secara langsung. Selain itu, agen pun menjadi penyambung hubungan emosional antara pemegang polis dengan perusahaan asuransi.

Berangkat dari kondisi ini, maka ia meyakini agen asuransi akan tetap ada. Ia pun tidak sepenuhnya setuju bahwa profesi agen asuransi merupakan salah satu pekerjaan yang akan hilang di dunia ini karena kemajuan teknologi.

"Mungkin iya (akan hilang), tapi menurut saya 10 tahun ke depan peranannya belum tergantikan," jelas Hendrisman.

AAJI mencatat pertumbuhan jumlah tenaga pemasar hingga 12,5 persen pada akhir semester I 2017. Hingga periode tersebut, jumlah tenaga pemasar mencapai 571.117 orang.

Pada akhir Juni 2016, jumlah tenaga pemasar asuransi jiwa mencapai 507.821 orang. 90,8 persen dari total tenaga pemasar tersebut berasal dari saluran keagenan.

Kompas TV Jiwasraya Bagikan 10.000 Kartu Asuransi Jiwa Gratis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com