Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Pilot yang Menganggur, Ini Penjelasan Menhub

Kompas.com - 24/01/2018, 19:06 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menjelaskan penyebab tingginya jumlah pilot yang menganggur tidak hanya persoalan kompetensi, tetapi terkait juga dengan jumlah pesawat yang dioperasikan maskapai penerbangan di Indonesia.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menceritakan, saat ini tingkat pertumbuhan penumpang penerbangan mencapai kisaran 9 persen per tahun. Tingkat pertambahan pesawat di Tanah Air justru lebih rendah, yakni di kisaran 5 persen per tahun.

"Jadi realistisnya kebutuhan (pilot) itu 5 persen. Berapa jumlah pilot sekarang? Lebih dari 2.000, angka 5 persennya cuma 100 (pilot). Kalau 3.000 ya jadi 150 (pilot). Saya tidak tahu angka pastinya," kata dia saat ditemui di sela Workshop Aeronautical Knowledge untuk Pilot Ab-Initio di Jakarta, Rabu (24/1/2018).

Budi Karya mengatakan, sekarang total ada 18 sekolah pilot di Tanah Air dengan kemampuan melahirkan 50 pilot per tahun per sekolah. Artinya, dapat diperkirakan ketersediaan pilot tiap tahun membeludak hingga 900 orang.

Baca juga: 556 Pilot Pemula yang Menganggur Diberi Pelatihan

Sementara itu, Direktur Operasi Lion Air atau Managing Director Lion Group Daniel Putut menyebutkan, pihaknya membutuhkan sekitar 300 pilot pada 2017. Namun, kebutuhan pilot tersebut belum terpenuhi.

Salah satu kendalanya bukan masalah kualifikasi pada pilot pemula, baik lulusan sekolah penerbangan luar negeri maupun dalam negeri. Kebanyakan peserta tes di Lion Group, gagal dalam proses ujian tertulis serta wawancara.

Sebagai contoh, kualifikasi yang harus dipenuhi oleh seorang pilot adalah memiliki pengetahuan dalam hal airlaw atau hukum udara, nilai TOEIC mencapai 700, memiliki pengetahuan penerbangan dan kinerja yang baik.

"Jadi 2017 kebutuhan kami adalah 300, tapi yang terpenuhi pada Juni 2017 hanya 55 orang, lalu Desember 2017 kemarin buka lagi dan baru dapat yang lulus murni saja cuma 2 orang," kata Daniel saat ditemui dalam kesempatan yang sama.

"Pada kesempatan ini, sekolah penerbangan bisa introspeksilah. Lulusan sekolah penerbangan luar dan dalam negeri sama saja, di tempat kami juga yang luar banyak yang tidak lulus," ucap dia.

Baca juga: Menggiurkan, Ini Besaran Gaji dan Tunjangan Pilot di Indonesia

Kompas TV Meski tak mengenakan seragam, pengunjung dapat menjajal jadi pilot N219 Nurtanio di Bandung Air Show 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com