Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jack Ma Ceritakan Peran Pekerja Perempuan yang Membuat Alibaba Sukses

Kompas.com - 25/01/2018, 11:49 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri Alibaba Group, Jack Ma, berbagi pandangan mengenai betapa pentingnya peran pekerja perempuan dalam sebuah perusahaan untuk bisa sukses.

Dia menyebutkan, selama ini Alibaba bisa bertahan dan berkembang tidak lepas dari peran pekerja perempuan yang jumlahnya hampir sebanyak pekerja pria di Alibaba.

"Ada 49 persen pekerja perempuan di Alibaba, dan mereka sangat penting dalam menjaga kinerja perusahaan," kata Ma saat jadi pembicara di World Economic Forum 2018 di Davos, Swiss, melalui live streaming di Facebook World Economic Forum pada Kamis (25/1/2018) siang.

Ma mengaku awalnya tidak menyadari ada banyak pekerja perempuan di Alibaba hingga dia menerima pertanyaan itu dari seorang jurnalis yang berkunjung ke kantornya.

Dia pun melihat ada perbedaan mendasar antara pekerja perempuan dengan pekerja pria, di mana perbedaan itu menjadi keunggulan tersendiri.

Perbedaan yang dimaksud Ma adalah perhatian lebih. Pekerja perempuan kebanyakan yang dia temui bekerja dengan penuh perhatian dan dengan hati, sehingga hal itu sangat mendorong Alibaba Group yang pada dasarnya merupakan usaha di bidang jasa.

"Hal ini jarang ditemukan oleh pekerja pria," tutur Ma.

Selain pekerja perempuan, Ma juga mengamati perilaku konsumennya yang perempuan. Bila pembeli membeli barang di Alibaba untuk dirinya sendiri, berbeda dengan para perempuan yang turut membeli barang bagi keluarga maupun kerabatnya.

"Seorang istri bisa membelikan barang untuk suami, anaknya, hal-hal seperti itu," ujar Ma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com