TANGERANG, KOMPAS.com - Alvino (34) kebingungan ketika ingin berpindah moda dari KRL commuter line ke kereta Bandara Soekarno-Hatta di Stasiun Batu Ceper, Kota Tangerang, Kamis (25/1/2018). Kebingungannya disebabkan belum ada satupun papan penunjuk arah atau signage yang dipasang di stasiun KRL sehingga Alvino harus bertanya terlebih dahulu ke petugas.
"Saya baru pertama kali nyoba sih, dari Stasiun Tangerang turun Batu Ceper. Sampai sini, nanya petugas pada bingung semua," kata Alvino yang turut mencoba layanan KA bandara bersama Kompas.com pada Kamis (25/1/2018) sore.
Petugas yang ditanya Alvino, mulai yang berada di loket tiket hingga cleaning service, tidak memberikan jawaban yang pasti. Alvino kemudian diarahkan untuk menyeberang dari Stasiun Batu Ceper untuk KRL commuter line ke Stasiun Batu Ceper untuk kereta bandara melewati hunian warga.
Dari stasiun KRL, Alvino berjalan mengikuti orang lain yang mengarah ke hunian warga. Dia mesti berjalan di rel beberapa meter untuk kemudian sampai di hunian warga, dengan kondisi jalan berbatu dan becek. "Tadi enggak sengaja injak lumpur, basah semua sepatu," tutur Alvino.
Baca juga: Naik KA Bandara Soekarno-Hatta dari Stasiun Batu Ceper Jadi Rp 35.000
Alvino menyayangkan ketiadaan signage yang dapat memudahkan penumpang untuk berpindah antarmoda di Stasiun Batu Ceper. Dia membayangkan, jika orang yang ingin menggunakan kereta bandara setelah dari KRL membawa koper besar, maka akan lebih kesulitan dari dia yang hanya mengenakan ransel berukuran kecil.
Menanggapi hal tersebut, JM Marcomm and PR PT Railink Diah Suryandari menyampaikan permohonan maaf bila ada hal yang kurang berkenan dari layanan mereka. PT Railink merupakan operator untuk layanan kereta bandara.
"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya, akan segera kami koordinasikan dengan petugas di lapangan untuk melengkapi fasilitas perpindahan antarmoda," ujar Diah saat dihubungi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.