Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Ada Petunjuk Arah, Penumpang KRL yang Mau Naik KA Bandara Kebingungan

Kompas.com - 25/01/2018, 16:39 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Alvino (34) kebingungan ketika ingin berpindah moda dari KRL commuter line ke kereta Bandara Soekarno-Hatta di Stasiun Batu Ceper, Kota Tangerang, Kamis (25/1/2018). Kebingungannya disebabkan belum ada satupun papan penunjuk arah atau signage yang dipasang di stasiun KRL sehingga Alvino harus bertanya terlebih dahulu ke petugas.

"Saya baru pertama kali nyoba sih, dari Stasiun Tangerang turun Batu Ceper. Sampai sini, nanya petugas pada bingung semua," kata Alvino yang turut mencoba layanan KA bandara bersama Kompas.com pada Kamis (25/1/2018) sore.

Petugas yang ditanya Alvino, mulai yang berada di loket tiket hingga cleaning service, tidak memberikan jawaban yang pasti. Alvino kemudian diarahkan untuk menyeberang dari Stasiun Batu Ceper untuk KRL commuter line ke Stasiun Batu Ceper untuk kereta bandara melewati hunian warga.

Dari stasiun KRL, Alvino berjalan mengikuti orang lain yang mengarah ke hunian warga. Dia mesti berjalan di rel beberapa meter untuk kemudian sampai di hunian warga, dengan kondisi jalan berbatu dan becek. "Tadi enggak sengaja injak lumpur, basah semua sepatu," tutur Alvino.

Baca juga: Naik KA Bandara Soekarno-Hatta dari Stasiun Batu Ceper Jadi Rp 35.000

Penumpang KRL commuter line yang hendak berpindah ke KA Bandara Soekarno-Hatta di Stasiun Batu Ceper, Kota Tangerang, harus berjalan di rel dan melewati perkampungan pada Kamis (25/1/2018). Belum tersedianya jalur perpindahan antarmoda di Stasiun Batu Ceper membuat penumpang terpaksa melalui jalur yang tidak seharusnya. KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA Penumpang KRL commuter line yang hendak berpindah ke KA Bandara Soekarno-Hatta di Stasiun Batu Ceper, Kota Tangerang, harus berjalan di rel dan melewati perkampungan pada Kamis (25/1/2018). Belum tersedianya jalur perpindahan antarmoda di Stasiun Batu Ceper membuat penumpang terpaksa melalui jalur yang tidak seharusnya.
Dia pun menanyakan arah lagi kepada warga yang ditemui di gang-gang hunian setempat. Setelah diberi tahu, Alvino akhirnya menemukan pintu masuk stasiun kereta bandara di depannya.

Alvino menyayangkan ketiadaan signage yang dapat memudahkan penumpang untuk berpindah antarmoda di Stasiun Batu Ceper. Dia membayangkan, jika orang yang ingin menggunakan kereta bandara setelah dari KRL membawa koper besar, maka akan lebih kesulitan dari dia yang hanya mengenakan ransel berukuran kecil.

Menanggapi hal tersebut, JM Marcomm and PR PT Railink Diah Suryandari menyampaikan permohonan maaf bila ada hal yang kurang berkenan dari layanan mereka. PT Railink merupakan operator untuk layanan kereta bandara.

"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya, akan segera kami koordinasikan dengan petugas di lapangan untuk melengkapi fasilitas perpindahan antarmoda," ujar Diah saat dihubungi.

Kompas TV Salah satunya kemampuan daya beli masyarakat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Lindungi Pekebun Swadaya, Kementan Sempurnakan Regulasi Penetapan Harga TBS Sawit

Lindungi Pekebun Swadaya, Kementan Sempurnakan Regulasi Penetapan Harga TBS Sawit

Whats New
Pasar Kripto Positif, Volume Perdagangan di Aplikasi Pintu Meningkat

Pasar Kripto Positif, Volume Perdagangan di Aplikasi Pintu Meningkat

Whats New
Cara Tarik Tunai Kartu Debit BCA di ATM Luar Negeri

Cara Tarik Tunai Kartu Debit BCA di ATM Luar Negeri

Work Smart
Mengurai Pandangan Capres-Cawapres Soal Ibu Kota Nusantara

Mengurai Pandangan Capres-Cawapres Soal Ibu Kota Nusantara

Whats New
Cara Bayar Paspor Melalui ATM BCA

Cara Bayar Paspor Melalui ATM BCA

Whats New
Ditjen Pajak Bisa 'Intip' Rekening Nasabah di Atas Rp 1 Miliar, Ini Tujuannya

Ditjen Pajak Bisa "Intip" Rekening Nasabah di Atas Rp 1 Miliar, Ini Tujuannya

Whats New
Kebijakan Fiskal Jadi Penjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia di Tengah Tekanan Global

Kebijakan Fiskal Jadi Penjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia di Tengah Tekanan Global

Whats New
Lewat Ekonomi Digital, Menko Airlangga Ajak Mahasiswa PKN STAN Jaga Ketahanan Perekonomian

Lewat Ekonomi Digital, Menko Airlangga Ajak Mahasiswa PKN STAN Jaga Ketahanan Perekonomian

Whats New
TKN Prabowo-Gibran soal Solusi Kenaikan Harga Pangan: Operasi Pasar dan Transformasi Bulog

TKN Prabowo-Gibran soal Solusi Kenaikan Harga Pangan: Operasi Pasar dan Transformasi Bulog

Whats New
Kejadian Bercanda Bawa Bom di Pesawat Kerap Terulang, Kemenhub Minta Seluruh Pihak Gencarkan Sosialisasi

Kejadian Bercanda Bawa Bom di Pesawat Kerap Terulang, Kemenhub Minta Seluruh Pihak Gencarkan Sosialisasi

Whats New
PII Siap Jamin Utang Proyek di IKN yang Digarap Pemerintah Bersama Pengusaha

PII Siap Jamin Utang Proyek di IKN yang Digarap Pemerintah Bersama Pengusaha

Whats New
Daftar Kasus Penumpang Pesawat Bercanda soal Bom pada 2023

Daftar Kasus Penumpang Pesawat Bercanda soal Bom pada 2023

Whats New
Simak, Pengaturan Pelabuhan Penyeberangan 22 Desember 2023 - 2 Januari 2024

Simak, Pengaturan Pelabuhan Penyeberangan 22 Desember 2023 - 2 Januari 2024

Whats New
Menteri ESDM: Harga Pertalite Bisa Turun kalau Minyak Mentah di Bawah 60 Dollar AS

Menteri ESDM: Harga Pertalite Bisa Turun kalau Minyak Mentah di Bawah 60 Dollar AS

Whats New
IHSG Akhir Pekan Berakhir 'Hijau', Transaksi Capai Rp 14,2 Triliun

IHSG Akhir Pekan Berakhir "Hijau", Transaksi Capai Rp 14,2 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com