Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adkerson: Hengkangnya Rio Tinto Ubah Ketentuan Divestasi Freeport

Kompas.com - 26/01/2018, 11:52 WIB

KOMPAS.com - Ketika kesemoatan Freeport-McMoRan Inc untuk tetap beroperasi di Indonesia hampir mencapai kesepakatan, tantangan hadir dari Rio Tinto Group.

Hal ini disampaikan CEO Freeport-McMoran Inc Richard Adkerson dalam wawancara dengan para analis Bloomberg.

Adkerson menjelaskan bahwa upaya pihaknya mendapatkan kontrak jangka panjang di Indonesia, termasuk upaya divestasi saham PT Freeport Indonesia, tetap menantang.

Namun, keinginan Rio Tinto untuk melepas sahamnya untuk produksi masa depan sampai 2022 telah mengubah permainan.

"Isu ini dengan mitra joint-venture kami benar-benar mengubah ketentuan bagaimana jadinya nanti ketentuan divestasi dari Freeport," kata Adkerson, mengacu pada upaya Rio Tinto.

Baca juga : Pemerintah RI Akan Akuisisi Hak Partisipasi Rio Tinto di Freeport

"Dengan demikian negoisasi tidak akan sesignifikan jika kami harus mendivestasi 51 persen saham," lanjut dia.

Sepanjang 2017 sendiri Adkerson lebih banyak berada di Indonesia ketimbang di markas Freeport di Phoenix, untuk mendiskusikan aneka kesepakatan dengan pemerintah Indonesia. namun sampai saat ini belum ada kesepakatan mengenai nilai aset Freeport sebagai dasar divestasi.

Namun, harga final saham Freeport Indonesia akan menjadi berkurang jika Rio Tinto setuju menjual sahamnya di Grasberg, sebab Freeport bisa mendivestasi saham dengan jumlah lebih kecil.

Adkerson sendiri mengatakan pihaknya tidak secara langsung dilibatkan dalam pembicaraan penjualan saham Rio Tinto ke pemerintah Indonesia, namun dia memprediksi sebuah kesepakatan akan segera muncul.

Baca juga : Dibantu Putri 9 Tahunnya, Pria Perancis Ini Amankan Jabatan Jadi CEO Rio Tinto

Juru bicara Rio Tinto yang dihubungi Bloomberg tidak segera merespon permintaan untuk komentar mengenai hal ini.

Saham Freeport meroket hingga 2018Dok. Bloomberg Saham Freeport meroket hingga 2018

Sebagai informasi, Freeport dan Rio bermitra di Grasberg sejak 1990-an. Rio mendapatkan saham untuk produksi sebagai penggantian biaya ekspansi tambang.

Namun kemudian produksi dibagi antara Freeport yang memiliki 90,64 saham PT Freeport Indonesia, dan pemerintah Indonesia yang memiliki 9,36 persen saham.

Awal Januari ini, Rio Tinto mengatakan berharap akan menerima saham produksi 2017 dari tambang Grasberg.

Baca juga : Divestasi Saham Freeport Ditargetkan Rampung Juni 2018

Setelah 2022, Rio memegang 40 persen produksi dan saham PT Freeport Indoensia jadi 60 persen. Jika Rio menjual saham ke pemerintah Indonesia, hal ini akan secara dramatis mereduksi ukuran divestasi Freeport.

Saham Freeport sendiri menguat 1,1 persen pada 19,82 dollar pada perdagangan Kamis (25/1/2018) di New York. Sepanjang 2018 saham Freeport sudah menguat 4,5 persen.

Kompas TV Selain itu, proses pembangunan smelter tetap menjadi fokus perhatian pemerintah dalam pemberian izin ekspor bagi Freeport.


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Bloomberg


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com