Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asosiasi Petani: Lawan Uni Eropa dengan Boikot dan Stop Ekspor CPO

Kompas.com - 26/01/2018, 17:40 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) menilai harusnya pemerintah melawan resolusi sawit dari Parlemen Uni Eropa dengan memberhentikan ekspor minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) ke negara-negara di Eropa.

Sekretaris Jenderal Apkasindo, Asmar Arsjad menerangkan, ekspor CPO Indonesia ke negara-negara eropa tidak memberikan devisa yang besar bagi Indonesia. Dia mengungkapkan, pasar ekspor CPO Indonesia ke negara-negara Eropa hanya 20 persen.

"Kita ekspor lebih banyak China dan India. Pasar dunia kita kan 53 persen dari Indonesia, ekspor sekarang CPO 30 persen, olahan 70 persen. Jadi maksud saya dari devisa yang kita peroleh itu tidak begitu signifikan dari Uni Eropa, Sehingga untuk apa pertahankan eskpor ke Eropa," ujar dia saat ditemui di Hotel Akmani, Jakarta, Jumat (26/1/2018).

Selain itu, tutur Asmar, pemerintah juga harus melawan dengan memboikot barang-barang dari eropa untuk tidak masuk ke Indonesia.

Baca juga : Resolusi Sawit Parlemen Eropa yang Merugikan Indonesia

"Pokoknya, kami dari petani tetap berprinsip tidak usah ekspor ke eropa dan boikot barang-barang dari Eropa, karena mereka sangat mendominasi. Kami sudah kirim surat petisi ke Jokowi, jadi kami tunggu saja bagaimana. Kami akan dorong pemerintah ambil tindakan yang nyata," kata dia.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC), Mahendra Siregar menambahkan, Eropa bukan penentu kelangsungan ekspor sawit dan CPO Indonesia. Karena, menurut dia, Eropa bukan negara tujuan ekspor utama di Indonesia.

"Sebenarnya kalaupun akhirnya tidak ekspor ke Eropa dampaknya tidak sampai katakanlah sebesar seperti di waktu yang lalu karena memang secara relatif ekspor eropa lebih kecil dari yang lalu. Ekspor sawit keseluruhan ke Eropa kurang lebih hanya 20 persen atau hampir mencapai 4 miliar dolar AS atau Rp 54 triliun tetap besar, tetapi enggak sebesar di waktu yang lalu," jelas dia.

Seperti diberitakan, Parlemen Eropa dalam voting tanggal 18 Januari menyetujui proposal UU energi terbarukan didalamnya termasuk melarang penggunaan minyak sawit untuk biodiesel mulai tahun 2021.

Pelarangan minyak sawit, karena Uni Eropa menilai masih menciptakan banyak masalah dari deforestasi, korupsi, pekerja anak, sampai pelanggaran HAM.

Kompas TV Di saat harga minyak mentah dunia menunjukkan tren kenaikan harga minyak sawit justru bergerak turun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com