Keputusan berinvestasi ada baiknya berdasarkan pada satu tujuan yang jelas dan terukur. Pasalnya, hal itu akan sangat mempengaruhi penentuan strategi investasi yang tepat. Sebagai contoh, Anda ingin berinvestasi untuk kebutuhan dana pendidikan anak 10 tahun lagi.
Di sini Anda perlu mengetahui berapa total dana yangn Anda butuhkan saat tiba waktunya anak sekolah 10 tahun lagi.
Baca juga : Ini Cara Untuk Mengukur Saham Sudah Mahal atau Masih Murah
Setelah mengetahui kebutuhan dana yang sudah diperhitungkan dengan inflasi, Anda baru bisa menentukan dengan instrument atau kendaraan apa untuk mencapainya.
Tidak semua produk investasi tepat untuk membantu tujuan keuangan. Untuk tujuan jangka panjang, Anda bisa memanfaatkan emas, saham, properti, reksadana saham. Sedang untuk jangka pendek, Anda bisa menimbang instrument lain seperti reksadana pasar uang, dan sebagainya.
Sehingga, pemilihan instrument investasi yang cocok tidak didasari pertimbangan spekulatif, hanya sekadar karena tren atau “kata teman itu menguntungkan”.
Untuk lebih jelas, Anda bisa meminta nasihat perencana keuangan agar bisa mendapatkan masukan profesional terbaik.
3. Investasi berkala
Ada banyak strategi investasi yang bisa Anda pilih. Mulai dari cara lumpsump atau berinvestasi sekaligus banyak di depan, ada juga dollar cost averaging (DCA) dengan cara menginvestasikan sejumlah dana secara berkala di sebuah produk.
Bagi kalangan yang memiliki pendapatan rutin, investasi berkala dapat menjadi pilihan. Dengan cara ini, Anda bisa membangun aset dengan masuk pasar secara berkala dan disiplin. Ini membantu Anda mengatasi volatilitas pasar dan mengelola risiko.
Kecuali Anda seorang profesional di pasar keuangan, menjalankan investasi berdasarkan market timing akan terlalu sulit dilakukan di tengah kesibukan.
4. Diversifikasi aset investasi
Jangan tempatkan telur hanya di satu keranjang. Prinsip ini penting untuk selalu diterapkan. Pengelolaan risiko investasi bisa Anda lakukan dengan mendiversifikasi keranjang investasi Anda.
Misalnya, dengan menyebarnya ke berbagai aset mulai dari aset pasar finansial yang risikonya tinggi, dengan aset keuangan dengan risiko rendah dipadukan dengan aset riil seperti emas atau properti.
Jangan pernah sekali-kali menempatkan seluruh investasi Anda di satu tempat saja.
Berita ini merupakan kerja sama dengan HaloMoney.co.id. Kompas.com tidak bertanggungjawab atas isi konten.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.