KOMPAS.com - Tren sarung tangan karet untuk pekerjaan yang berhubungan dengan kesehatan ataupun manufaktur telah beralih ke sarung tangan nitril seiring meningkatnya kesadaran akan kesehatan.
Dengan demikian, negara berkembang dengan jumlah pekerja yang tinggi seperti di sejumlah negara di Amerika Selatan dan di China pun mulai beralih ke produk sarung tangan nitril.
Produsen cetakan sarung tangan nitril asal Indonesia, yakni PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) kebanjiran order produksi akibat naiknya tren ini.
Pada 2018, perseroan telah mendapatkan 90 persen order dari target produksi 2018 sebesar 6,5 juta potong cetakan sarung tangan (hand former). Karena itu, perseroan berencana untuk menaikkan kapasitas produksi hingga 30 persen tahun ini.
"Untuk memenuhi peningkatan permintan pelanggan, MARK meningkatkan kapasitas produksi hingga 30 persen dibandingkan perusahaan di tahun 2018," kata Direktur Mark Dynamics Indonesia, Ridwan, melalui keterangan resmi ke Kompas.com.
Untuk mendukung peningkatan kapasitas produksi, perusahaan asal Sumatera Utara ini melaksanakan pembenahan terhadap semua aspek manajemen dan operasional.
Hal itu dilakukan untuk efisiensi dan peningkatan produktivitas setiap karyawan sehingga bisa meningkatkan laba perseroan.
Sebelumnya, Presiden Direktur Mark Dynamics Indonesia, Yeoh Sek Boon menyampaikan untuk mewujudkan penambahan mesin hi-tech, perseroan akan menjalin kerja sama dengan salah satu perusahaan di Eropa untuk sharing dan improvement skill & technology di bidang riset dan pengembangan.
"Mengingat meningkatnya permintaan sarung tangan nitril, kondisi itu juga memacu permintaan orderan handformer. Target 530.000 unit per bulan awalnya proyeksi 2019 dan kini direncanakan direalisasikan pada tahun depan," ujar Yeoh.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.