Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Harga Saham dan IHSG Meroket, Kekayaan Konglomerat Ini Meningkat

Kompas.com - 30/01/2018, 07:36 WIB
EditorErlangga Djumena

JAKARTA, KOMPAS.com - Kekayaan para kongolomerat yang perusahaannya melantai di Bursa Efek Indonesia meningkat seiring dengan meroketnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan harga saham perusahaan mereka.

Contohnya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Saham ini menjadi salah satu penggerak IHSG dengan kenaikan 4,1 persen sejak awal tahun. Senin (29/1/2018) ini, saham BBCA ditutup pada level Rp 22.800 per saham, melonjak 46 persen dari sebelumnya Rp 15.575 di hari yang sama tahun lalu.

Ada dua konglomerasi dalam struktur pemegang saham utama BBCA, yakni Grup Djarum dan Grup Salim. Grup Djarum diwakili oleh Robert Budi Hartono dan Bambang Hartono. Keduanya menguasai 11,62 miliar atau 47,15 persen saham BBCA melalui PT Dwimuria Investama Andalan.

Sementara, Grup Salim langsung diwakili oleh nama Anthoni Salim. Dia memiliki 434,08 juta atau sekitar 1,76 persen saham BBCA.

Baca juga: Orang Kaya di Negara-negara Ini Gemar Simpan Harta di Luar Negeri

Dengan kenaikan harga tersebut, kekayaan Keluarga Hartono melesat 46 persen menjadi Rp 264,94 triliun dari sebelumnya Rp 180,98 triliun pada 29 Januari 2017. Sedangkan kekayaan Anthoni Salim naik menjadi Rp 9,89 triliun dari sebelumnya Rp 6,76 triliun.

Kinerja saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) juga memberikan pundi-pundi kekayaan bagi pemiliknya. Ada dua nama konglomerat yang menguasai ADRO, yakni Edwin Soeryadjaja dan Garibaldi Tohir dengan kepemilikan masing-masing 1,05 miliar dan 1,98 miliar saham ADRO.

Saham ADRO selama satu tahun belakangan ini telah melompat 49 persen menjadi Rp 2.560 dari sebelumnya Rp 1.715 per saham. Sehingga, kekayaan Edwin melonjak jadi Rp 2,69 triliun dari sebelumnya Rp 1,8 triliun. Adapun Garibaldi memiliki kekayaan Rp 5,07 triliun dari sebelumnya Rp 3,39 triliun hanya dari saham ADRO.

Salah satu emiten Grup Sinarmas, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) juga mencatat kinerja saham yang gemilang. Harga sahamnya secara tahunan meroket 748 persen menjadi Rp 8.525 dari sebelumnya hanya Rp 1.005 per saham.

Alhasil, kekayaan Grup Sinarmas melalui 2,88 miliar saham yang dipegang oleh PT Purinusa Ekapersada lompat jadi Rp 24,59 triliun dari sebelumnya hanya Rp 2,98 triliun. (Kontan/Dityasa H Forddanta)

Berita ini sudah tayang di Kontan dengan judul Indeks melesat, kekayaan konglomerat meningkat

Kompas TV Konglomerat Rachmat Gobel Selamatkan Nyonya Meneer

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+